Saat Rachel berbalik badan ia terkejut karna melihat seseorang dibelakang nya dan ia tertabrak oleh dada bidang si orang itu, ntah berapa lama orang itu ada dibelakang ia, tapi itu sangat membuat Rachel terkejut dan takut.
"ngapain lo disini?" ucap Kaidan.
"shit! kagettt tauu"
"ngapain lo disini?" tanya nya lagi dengan nada yang dingin.
"nyarii loo" jawab Rachel.
"buat?"
"yaa mau nyari lo"
"alasan lo nyari gua apa? bukanya tadi lagi asik sama cowo?"
"apansi dan. makanya kalo ga tau gausah sok-sok an mau ngambek"
"lah, udah jelas hel. lo dipeluk sama dia, pipi lo dicubit-cubit. maksutnya apan coba??!" kesal Kaidan.
"yaa emang masalah kalo dia peluk gue, terus cubit-cubit pipi gue. salah emangnya?" tanya Rachel dengan nada yang sedikit kesal.
"ga, hak lo" jawab Kaidan dengan nada dingin.
"tuhh apansii dann, lo ga biasanya kaya ginii"
"lo ada apa nyari gua? kalo ga penting, gua mau kekelas."
"gue mau jelasin soal yang tadi lo liat gue sama cowo"
"..." tanpa menjawab apa pun Kaidan langsung meninggalkan Rachel begitu saja.
"dann! gue mau jelasin soal tadii, kok lo malah pergi si??"
"inget yang tadi gua bilang?" berbicara sambil berjalan kecil.
"apaa?!" berusaha mengingat kembali ucapan Kaidan.
"ga penting." dinginnya.
"oh yaudah kalo ga penting, silahkan pergi" Rachel pun pergi meninggalkan taman belakang.
Sekarang bukan lagi Rachel yang takut soal Kaidan ngambek kedirinya, namun justru sekarang Kaidan yang takut Rachel ngambek kepadanya.
"agghh siall! kenapa lo jawab gitu si dan. tolol banget tau ga, tadi lo sendiri yang berharap banget buat Rachel jelasin, tapi pas dia mau jelasin kenapa lo bilang itu ga penting?, dasar tolol." Kaidan berbicara kepada dirinya sendiri.
Kini Rachel tak peduli kepada Kaidan, karna ia sudah ingin menjelaskan yang sebenarnya namun bagi Kaidan penjelasan baginya tak penting, Rachel sudah rela tidak makan dan meninggalkan temannya untuk Kaidan, tapi Kaidan menolak penjelasan nya begitu saja. Rachel sangat kecewa kepada sikap Kaidan tadi.
Bel masuk berbunyi, seluruh siswa masuk kedalam kelasnya masing-masing tapi Rachel tidak, ia hanya berdiam diri didalam toilet sambil menatap wajahnya, lalu setelahnya ia menuju rooftop sekolah untuk menenangkan pikirannya sejenak.
Kedua temannya cukup khawatir akan keadaan Rachel, karna Rachel tidak ada dikelas mau dihubungi pun sulit, Rachel tak bawa handphone nya. Jalan satu-satunya menghubungi Kaidan, Silvia menghubungi Kaidan dan memberitahu kepada Kaidan kalau Rachel tak ada dikelas, karna sebelumnya Rachel bersama Kaidan siapa tau Kaidan mengetahui keberadaan Rachel atau malah sedang bersama dengannya.
Kaidan yang dihubungi oleh Silvia pun ikutan khawatir dengan keadaan Rachel, ia takut Rachel tak ada dikelasnya sekarang karna sikapnya tadi kepadanya, maka dari itu Rachel kecewa, sedih, atau malah badmood kepadanya makanya Rachel tak masuk kedalam kelas. Tak berlama-lama Kaidan langsung izin kepada guru untuk ketoilet, alasan untuk mencari keberadaan Rachel.
"duhh hell, gua minta maaf banget sama lo yaa. karna gua pasti lo jadi ga masuk kelas" -batinnya.
"kemanaa ya si Rachel??— oohh gua tauu, pasti dia ada dirooftop. oke gua cek deh disana, siapa tau emang dia ada disana" Kaidan pun jalan menuju rooftop, untuk kerooftop harus melewati kelasnya Rachel, tak sengaja Kaidan melihat cowo yang tadi bersama Rachel, cowo itu ternyata duduk dibelakang kursi nya Rachel. Disitu Kaidan cukup geram namun ia menepisnya untuk mencari Rachel.
KAMU SEDANG MEMBACA
StepBrother
RomanceSeorang gadis bernama Rachel dan ia di besari oleh single mother, ibu nya bercerai dengan ayah nya dari ia berusia 10 tahun. Rachel sekarang berusia 17 tahun, sudah 7 tahun ia tidak pernah bertemu ayah nya. Ibu Rachel bertemu dengan seorang pria se...