Aseano Samudra, entah apa yang orang tuanya pikiran kala memberi nama seorang anak dengan kata itu. Agar hati dan pikirkanya seluas samudera? atau agar orang orang mencintainya seperti orang orang mencintai keindahan lautan lepas?
Biasanya nama adal...
Namun tetap saja, jawaban Sea tidak memberikan rasa puas pada Kenan dan Bian. "Seminggu ya, tolong terima kita dalam seminggu ini" ucap Kenan lirih namun masih dapat di dengar.
"Padahal kalian gak perlu kaya gitu" jawab Sea membuat Kenan mendongak, "Se?" panggil Kenan penuh arti mendapat senyuman kecut dari Sea.
"Karena pergi sama kita?" Sea terkekeh mendengarnya, "Bukannya tadi kalian sendiri yang minta izin? tenang aja" jawab Sea, entah karena apa dia memilih menjawab demikian, ia merasa dua orang didepannya benar benar menghawatirkan dirinya saat ini.
"Kalau ada apa apa bilang ya" pinta Bian mendapat anggukan setuju oleh sang empu. "Ken" panggil Sea lagi membuat yang dipanggil sempat saling tatap dengan dirinya selama beberapa detik kemudian Kenan menghela nafas lelah.
"Terimkasih, gue harap kita bisa gini lagi" ujar Sea ketika merasa pintunya sudah bisa dibuka. Seolah mendapat lampu hijau, Kenan dan Bian menatap Sea dengan pandangan binar.
kita bisa gini lagi, bukankah itu artinya kapan kapan Sea mau bermain bersama mereka berdua seperti hari ini lagi?!
"Tentu!!" jawb Bian cepat dengan senyuman cerah, begitu juga Kenan yang menampilkan ekspresi serupa. Sea tersenyum tipis dibuatnya, dia jadi ikut merasa bahagia walau sekarang jantungnya berdebar dua kali lipat.