Aseano Samudra, entah apa yang orang tuanya pikiran kala memberi nama seorang anak dengan kata itu. Agar hati dan pikirkanya seluas samudera? atau agar orang orang mencintainya seperti orang orang mencintai keindahan lautan lepas?
Biasanya nama adal...
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
# # # # #
Saat ini Sea tengah duduk ditengah keheningan bersama 4 orang yang tidak Sea ketahui namanya. Saat ini mereka tengah ada di sebuah bangunan yang bisa Sea tebak adalah markas Avanger, ya itu tulisan yang ia baca di dinding ruangan tempatnya duduk saat ini.
Tiba tiba Miko datang dengan sebotol air mineral di tangannya membuat semula atensi mereka semua mengarah ke Sea, sekarang teraihkan membuat Sea sedikit nyaman, sungguh ditatap begitu membuatnya tidak nyaman.
Miko langsung mendudukan dirinya di sebelah Sea sambil memberikan air mineral yang dibawanya, "Minum Se" tawarnya sembari menyodorkan botol itu pada Sea dan hanya dibalas tatapan malas oleh sang empu.
"Bodoh" guman Sea memalingkan wajahnya karena sudah cukup lama mereka saling tatap namun Miko tak kunjung menyingkir. Miko terkekeh, sebenarnya ia hanya menggoda Sea. Sedikit miris memang jika mengingat tangan Sea terikat dengan tali pramuka di belakang punggungnya, namun hanya itu satu satunya cara.
Sesampainya mereka di tempat ini, Sea langsung di dudukan di sofa dengan mengikat pergelangan kakinya agar tidak bisa kabur. Sedikit naif memang, ya karena mereka masihlah anak sekolah menengah atas kelakuan mereka ini masih bisa diartikan sebagai kenakalan remaja.
"Nih" tawar miko kembali menyodorkan botol minum yang sudah ia buka tutupnya tepat di depan wajah Sea, namun Sea memalingkan wajahya menolak tawaran itu dan memilih untuk menatap ponsel dan dompetnya yang tergeletak di meja yang ada di depannya karena tadi memang sempat diambil oleh mereka.
"Bisa langsung katakan apa tujuan kalian? sungguh gue ga paham masalah yang terjadi antara kalian, setelah gue tau mungkin gue bisa kasih solusi" tawar Sea seakan tak ada yang terjadi membuat mereka menatapnya kaget, ia kira Sea tipikal orang yang akan diam ketika menghadapi situasi seperti ini, namun ternyata?
Sea menatap wajah datar mereka tanpa rasa takut, memang kelompok 5 orang ini yang terkenal ramah hanya Miko seorang, sisanya sering digosipkan memiliki sifat yang cuek. "Tidak ingin berkenalan lebih dulu?" tanya Andra angkat bicara , sepertinya ia tertarik dengan anak yang statusnya adalah adik dari musuhnya ini.
"Buat apa?" tanya Sea balik membuat Andra tak mampu menahan bibirnya untuk mengukir sebuah senyuman tipis. "Gue Andra, ketua Avanger" ujar Andra mengabaikan ucapan Sea dan duduk dengan mengangkat satu kakinya.
"Tidak bisa langsung ke intinya?" tanya Sea lagi, dan lagi lagi diabaikan oleh mereka yang memperkenalkan dirinya sendiri, "Gue Raihan" ucap seseorang yang di ingatan Sea adalah orang yang mencekal tangannya terakhir kali, "Azam" "Adit."
Sea menganggguk, kini ia mengetahui nama nama mereka, ya walaupun ia tak tau apa fungsinya. Siapa yang tadi menolak coba?
"Lalu?" tanya Sea lagi membuat Miko menghela nafas akhirnya dia memutuskan untuk menjelaskan masalah antara Avanger dan Carberus serta tujuan mereka membawa Sea kemari, Sea hanya menganggukan kepalanya tanda mengerti.