AS 23

7.1K 440 23
                                        

# # # # #

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

# # # # #

"Sean?" panggil seorang pria paruh baya mencoba memastikan, dia merasa seperti tak asing kala melihat orang itu tengah duduk di tempat makan dekat kantornya, namun ia sedikit tidak yakin karena sekarang masih jam sekolah bukan?

"Om Bagas" jawab Sea setelah mendongak menatap orang yang tak sengaja ia kenal beberapa bulan lalu.

"Boleh saya duduk?" tanya Bagas bermaksud duduk di depan Sean, Sean hanya mengangguk setuju.

"Kenapa?" tanya Bagas merasa heran melihat Sean disini, selain ini jam sekolah, raut wajah Sean juga nampak tidak bersemangat seperti biasanya.

Sean mencoba tersenyum, selepas dari bangunan yang tidak ingin Sean ingat tadi, dirinya kembali ke kostannya, namun disana ia malah semakin kepikiran, ya dia memang bolos sekolah karena tak mau mendengar apa apa.

Hingga akhirnya, Sean memutuskan untuk pergi keluar sekalian mencari makan, dia baru ingat jika ia terakhir makan waktu istirahat di sekolah kemarin.

"Gapapa, om sendiri ngapain disini? ini juga belum waktu istirahat" jawab Sean mencoba mengalihkan pembicaraan.

"Sean" panggil Bagas sekali lagi dengan nada sedikit tegas. Sean menghela nafas, "pusing gue om" adu Sean.

"Kenapa?" tanya Bagas lagi terlihat lebih santai.

"Gatau juga apa yang buat gue pusing, mau pindah sekolah aja" bukannya menjawab, Sean malah berguman tidak jelas, segera ia menggelengkan kepalanya, yakali sekolah menengah atas 3 tahun doang di 3 tempat yang berbeda.

Bagas menghela nafas, "Kenapa? ada masalah di sekolah lamamu? atau gimana?" tanyanya melembut, Sean menggelengkan kepalanya, "gatau" jawabnya terdengar pasrah.

"Saya boleh tanya An?" tanya Bagas membuat Sean mendongak, lalu mengangguk. "Kenapa selama ini saya tidak pernah melihat kamu bermain atau bersama setidaknya satu temanmu?" tanya Bagas, Sean terdiam bingung harus menjawab bagaimana. Apa ia harus menjawab memang dia menolak semua ajakan teman temannya?

"Di postingan status kamu, saya lihat kamu hanya pernah posting 1 gadis, tidak ada temannu yang lain?" lanjut Bagas membuat Sean semakin terdiam, dirinya makin menyadari jika dia banyak sendiri daripada menghabiskan waktu dengan orang lain, dirinya cukup takut seperti Kenan dan Bian dulu, jadi dia sedikit membatasi interaksi berlebihan kepada temannya, namun entah sihir apa yang telah dipakai, Sean bisa berpacaran dengan salah satu gadis itu.

"pacarmu?" tanya Bagas membuat Sean tanpa sadar mengepalkan tangannya, Bagas terkekeh melihat respon itu, "kamu lagi ada masalah sama pacarmu? apa masalahnya sampai mau pindah sekolah hm?" tanya Bagas yang tidak akan berhenti membuat Sean mengatakan sesuatu.

Aseano Samudra [End]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang