AS 28

5.8K 415 21
                                        

# # # # #

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

# # # # #

Satu bulan berlalu begitu cepat, tak terasa hari ini adalah hari dimana semester baru dimulai. Hubungan Sean dengan beberapa orang membaik, bahkan nampak begitu erat.

Jika kalian bertanya tentang Via atau Alvan, jangan harap Sean mau menemui mereka. Sampai detik ini pesan yang mereka kirimkan tidak Sean balas sama sekali, balas? ah dibuka saja tidak sebenarnya.

Dia juga mendapat laporan beberapa kali Via atau Alvan mencoba mendatangi tempatnya tinggal, kost kostannya dulu maksudnya. Namun mereka tak akan menemukan Sean disana, dikarenakan Sean sudah pindah di apartement milik keluarga Edgar satu hari setelah malam itu.

Bintang, Roni maupun teman teman yang lain sama sekali tidak memberitahukan tempat tinggal Sean yang baru kepada Alvan meskipun dia teman mereka. Karena apa? ya karena itu permintaan Sean sendiri pastinya.

Pagi ini, dimana jarum jam menunjukkan pukul 08.10 Sean baru sampai ke sekolah barunya. Bukan telat atau apa, namun pihak sekolah memang meminta Sean datang ke sekolah pukul 8.30, dikarenakan Sekolah melakukan penyambutan untuk siswa baru yang tak lain dan tak bukan adalah siswa kelas 10.

Sean sampai di gerbang yang telah tertutup, "Loh dek? siswa baru? kok baru sampai?" tanya satpam disana.

Sean mengangguk, "saya pindahan kelas 12 pak, kemarin ada yang kirim pesan ke saya katanya suruh dateng setengah sembilan" jelas Sean, satpam itu memgangguk paham, "Sendiri aja? orang tua atau wali kamu?" tanyanya penasaran, selama dia bekerja di sekolah ini beberapa siswa pindahan selalu diantar orang tua mereka di hari pertama, entah karena kasih sayang ataupun hanya sekedar menunjukkan diri mereka ke khalayak ramai.

Sean mengangguk, "Boleh saya masuk?" tanya Sean lagi, Satpam itu merasa tidak enak hati, apa dia salah ngomong?

"Ah, silahkan" jawab Satpam itu sambil membuka gerbang, "Nama kamu siapa? saya denger ada dua siswa pindahan" tanya Satpam itu.

"Aseano Samudra" jawab Sean seadanya.

"SENNN!!" begitu gerbang itu terbuka, dan Sean hendak masuk kedalam, teriakan itu mampu menghentikan aktivitasnya, Sean menoleh mendapati Bintang dengan mamanya.

"Jangan teriak anjir, malu!" Bintang hanya tersenyum canggung sambil membuka pintu mobil. Tak lama kemudian wanita paruh baya yang menjabat sebagai mama Bintang ikut turun dengan senyuman manisnya.

"Tante" sapa Sean yang langsung menyalimi wanita camtik itu, "Udah lama nak?" tanya Zahra atau biasa dipanggil Ara.

Sean menggeleng, "Belum, baru aja nyampe tan" jawab Sean sopan, satu bulan akrab dengan Bintang membuat dirinya mengenal keluarga Bintang baik papa ataupun namanya.

Bintang berdecak, temannya satu ini begitu lembut jika bersama orang tuanya, tidak tau saja satu bulan kenal dekat dengan Sean tingkah anak itu sungguh diluar nalar.

Aseano Samudra [End]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang