Takdir - 37

585 47 5
                                    

Semenjak hari itu jiyoon dan kelly menjadi dekat dengan yooji. Jennie pun tahu kalau jimin dan yoongi berjuang bersama untuk menjadi keluarga. Jennie tak masalah jika jimin kembali kepada yoongi yang pernah menghancurkan hati jimin. Sebab bagi jennie hati tidak bisa dipaksa nyatanya selama ini jimin masih menyimpan perasaannya.

Di apartemen jimin sekarang seperti keluarga besar 3 orang dewasa dan 3 orang anak. Tentunya jiminlah yang mengurusi bagian dapur karena jennie tidak bisa. Jennie lebih memilih mengurus anak-anaknya saja. Jennie dibantu yooji untuk memandikan kelly dan jiyoon. Jiyoon sangat terikat dengan yooji. Baby twins belum bertemu dengan yoongi sebab saat yoongi turun mereka sudah tidur dan saat bangun yoongi sudah berangkat kerja.

Yooji bahagia akhirnya dia bisa bertemu dengan mommy jimin dan baby twinsnya. Lengkap sudah semuanya walaupun kebahagiaan ini tak bisa di rasakan bersama eommanya. Tapi eommanya meninggalkan kebahagiaan luar biasa.

"Eomma, terima kasih sudah meninggalkan kebahagiaan ini. Yooji berjanji akan bahagia selalu. Tunggu yooji eomma, yooji akan berkunjung dirumah baru eomma" batin yooji sambil menemani dongsaengnya bermain.

"Una una" panggil kelly (kelly mengikuti panggilam jiyoon pada yooji).

"Iya kelly, ada apa?" Balas yooji memperhatikan dongsaengnya.

"Jiji, mbil ainan celly una" adu kelly menunjuk jiyoon.

Yooji yang melihat jiyoon seperti menyembunyikan sesuatu akhirnya paham kalau ucapan kelly benar.

"Jiji, berikan pada noona" yooji mengulurkan tangannya.

Jiyoon yang melihat wajah noonanya yang galak, akhirnya memberikannya. Jiyoon hanya menundukkan kepalanya takut noona tak sayang pada dirinya.

"Kelly ini mainannya. Jiji lain kali harus berbagi dengan noona kelly ne. Noona tak suka jiji merebutnya" yooji mengulurkan tangannya meraih tangan jiyoon.

Yooji membawa jiyoon  kedalam pelukannya. Diusap lembut kepala dan punggung jiyoon. Kelly yang melihat itu cemburu dan langsung menangis.

"Huaaa..... huaaaa.... hisk.. hisk.." tangis kelly.

Yooji terkejut mendengar kelly menangispun panik dan melepaskan pelukannya pada jiyoon. Yooji memeluk kelly menenangkannya supaya tak menangis. Tapi siapa sangka perbuatan yooji yang melepaskan pelukan terhadap jiyoon pun membuat jiyoon kesal dan ikut menangis.

"Huaaa.... huaa... hisk hisk huaa...." jiyoon memangis dengan keras dan terguling guling di lantai.

Yooji yang melihat adik adiknya menangis pun bingung. Tanpa sadar yooji pun ikut meneteskan air mata. Kelly dan jiyoon semakin kencang menangisnya membuat eomma dan papahnya panik dan berlari menuju kamar si kembar. Saat jimin membuka pintu kamar baby twins jimin terkejut melihat ketiga anaknya tengah menangis dengan saling berpelukan.

Jimin berjalan mendekat dengan jennie  menuju anak mereka. Jennie bingung kelly bukan anak yang gampang menangis, karena jiyoonlah anak yang cengeng. Tapi kenapa bisa kelly ikut menangis dan yoojipun menangis. Melihat itu jimin dan jennie memeluk mereka bertiga menunggu sampai mereka tenang.

"Kenapa kalian menangis?" Tanya jimin setelah mereka bertigat sudah tenang.

Anak yang paling besarlah yang menceritakan apa yang terjadi pada mommynya. Yooji tak tahu apa alasannya dirinya ikut menangis.

"Hisk yooji tidak tahu mommy kenapa hisk yooji ikut menangis" yooji mengusap air mata yang jatuh membasahi pipinya.

Jimin dan jennie setelah mendengar cerita yoojipun geleng geleng. Mereka bukan noona dan dongsaeng kandung tetapi kenapa ikatan batin mereka sangat kuat. Yooji menangis karena melihat adik adiknya menangis. Kelly dan jiyoon menangis dengan keras karena pasti melihat yooji menangis. Untuk saling menenangkan mereka berpelukan.

YOONMIN - TAKDIR | END✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang