Takdir - 42

603 45 1
                                    

Keesokan harinya jimin terbangun sudah dalam keadaan bersih dengan pakaian lengkap. Jimin melihat yoongi tidur disebelahnya memeluknya dengan erat. Jimin memindahkan tangan yoongi dan bangkit ingin menuju kamar mandi membersihkan diri dan menyiapkan sarapan.

Baru juga jimin menurunkan kakinya rasa sakit yang dirasakan holenya luar biasa sakit. Jimin menahan rasa sakitnya dan mencoba bangkit tapi justru jimin terjatuh dilantai karena sakitnya luar biasa. Yoongi yang mendengar suara teriakan jimin terbangun mendapati jimin bersimpuh dilantai.

"Sayang, kau kenapa?" Tanya yoongi melompat turun dari kasur.

"Ini ulahmu hyung. Berapa lama semalam kau menggagahiku" jimin menatap yoongi tajam.

Yoongi hanya bisa senyum-swyum dan menggaruk blakang kepalanya yang.
tak gatal.

"Aku berapa lama hyung?" Jimin mensedekapkan tangannya di dada.

"Hihihi, sepertinya 2 jam.an jim" yoongi cengengesan.

"HAH! Kau mau membunuhku hyung?" Jimin tak percaya dengan hyungnya.

"Maafkan aku. Itu saja sebenernya aku tak mau menghentikannya" tunduk jimin.

"Aku tak habis pikir hyung. Sekarang kau harus tanggung jawab. Gendong aku ke kamar mandi dan buatkan sarapan. Aku tak bisa berjalan bahkan diripun kakiku tak sanggup" ucap jimin kesal dengan kelakuan hyungnya ini.

Untungnya hari ini adalah weekend jadi yoongi tak peegi kerja dan yooji tak bersekolah. Setelah mereka sarapan buatan yoongi dan tanpa jimin yang tak bisa berjalan. Yooji menanyakan keberadaan mommynya.

"Appa, mommy dimana?"

"Mommy dikamar sedang tak enak badan"

"Appa, papa atit?"

"Iya sayang, setelah sarapan kita temani papah di kamar ne"

"Ay ay capten" jiji hormat.

Setelah selesai dengan sarapan, mereka membawakan sarapan untuk jimin. Yoongi juga membeli obat oleh dan vitamin untuk jimin. Jiyoon yang melihat papah nya terbaring di kasur lari dan mendekati jimin.

"Papa, danan atit ne" mata jiyoon sudah berkaca kaca.

"Tidak sayang, papah hanya kelelahan. Oke, papah baik baik saja"

Jiyoon mencoba naik keatas kasur, yooji yang melihatnya membantu jiyoon naik keatas kasur dan dirinyapun berada disamping kiri jimi dan kanan adalah jiyoon. Yoongi mendekati jimin menyuapi jimin untuk sarapan terlebih dahulu.

🐣🐱🐣🐱🐣🐱🐣🐱🐣🐱

Setelah kejadian beberapa bulan lalu. Jimin tak pernah mau lagi melakukannya karena mereka belum mendapatnya restu dari appa dan eomma park tetapi berbeda dari eomma dan appa min mereka bahagia jimin mau menikah dengan yoongi.

Sudah berbagai cara dilakukan agar meluluhkan hati calon mertuanya itu. Bahkan, eomma dan appa min pun tak tinggal diam tapi memang keras kepalanya tuan parknya saja. Eomma park sudah merestui mereka karena kebahagiaan jiminlah yang terpenting.

Sudah seminggu ini jimin merasa mual dan pusing luar biasa. Jimin bingung kenapa dengan tubuhnya, padahal dia makan dengan teratur hanya saja pekerjaannya akhir-akhir ini menyita waktu tidurnya. Jimin memutuskan pergi ke rumah skait untuk memeriksakan keadaanya. Saat di ruangan dokter, justru jimin disuruh ke ruangan dokter obgyn.

"Dok, apa panyakit ini membahayakan?" Tanya jimin yang tak tahu arti obgyn.

"Tuan nanti akan dijelaskan oleh dokter yang berkompeten dalam masalah ini" jelas dokter itu.

YOONMIN - TAKDIR | END✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang