Takdir - 25

607 51 6
                                    

Giji mulai pusing dengan apa yang akan terjadi.

Semoga semuanya suka dan gak bertele tele yaa...

Semoga partnya cepet selesainya dan semuanya suka.

Part kali ini akan mempertemukan jimin dan yooji di sebuah taman.

🐱🐣🐱🐣🐱🐣🐱🐣

Hari ini sangat mendung, yooji pergi tanpa sepengetahuan orang rumah terutama oma dan opanya. Yooji terus melangkah  menyusuri jalan. Hingga yooji berhenti di sebuah taman kota yang banyak dengan pohon dan bunga. Yooji melihat banyak sekali anak anak bermain dengan kedua orang tuanya. Yooji hanya diam mengamati sekitar tak terasa air matanya menetes membasahi wajahnya.

"Eomma yooji rindu eomma" kata yooji memeluk lututnya.

Yooji menenggelamkan wajahnya pada lutut dan paha kakinya. Yooji meluapkan semua tangisannya tanpa menimbulkan suara.

Yooji merasa ada angin yang membelai rambutnya.

"Hangat" batin yooji merasakan angin itu.

"Eomma apakah ini eomma ? Eomma ada untuk yooji?" Tanya yooji lirih.

Angin itu kembali membelai rambut yooji hingga  3 kali belaian itu hilang.

"Eomma, bawa yooji eomma. Yooji lelah eomma" tangis yooji pecah juga. Yooji menangis sejadi jadinya.

Tak terasa guyuran air hujan membasahi tubuhnya. Yooji tak beranjak dari posisinya. Yooji diam ditempat merasakan dinginnya guyuran hujan.

Disebarang jalan ada yang melihat anak kecil yang tak beranjak dari tempat duduk di taman itu. Seseoramg itu menyebrang dengan membawa payung. Seseorang itu habis membelikan pesanan anaknya.

"Hai nak, disini hujan" tepuk seseorang pada pundaknya.

Anak itu hanya diam tak bergerak.

"Nak, hai nak" panik seseorang itu menggoyangkan tubuh si anak.

Tanpa adanya pergerakan, seseorang itu mencoba mengangkat kepalanya dan anak itu sudah pingsan dan pucat.

Jimin, benar seseorang itu ialah jimin. Jimin membawa anak itu ke rumah sakit terdekat karena anak ini sangat pucat dan menggigil. Jimin menamcapkan gasnya dengan kecepatan tinggi.

Sesampainya di rumah sakit yooji dibawa jimin ke IGD untuk mendapatkan perawatan. Sekitar 30 menut dokter keluar.

"Permisi keluarga pasien?" Panggil dokter.

"Saya dok, bagaimana keadaannya dok?" Tanya jimin cemas.

"Tak ada yang bahaya tuan. Hanya demam biasa sehabis terkena hujan" jelas dokter.

"Baiklah dok"

"Sebentar lagi pasien akan dibawa ke ruang inap"

"Ruangannya tolong vip ya dok" kata jimin

"Baik tuan"

Jimin menuju ruangan vip dimana anak yang dibawanya dirawat. Jimin tak kenal anak itu tapi entah mengapa jimin sangat khawatir seperti sudah mengenalnya. Saat sampai disana yooji sudah sadar dan takut dia dimana dan siapa yang membawanya.

Cklek

Suara pintu terbuka mengagetkan yooji yang sedang berbaring didalam kamar. Jimin berjalan pelan karena melihat anak itu masih tertidur.

"Nak, apakah kau sudah sadar?"tanya jimin lembut.

Yooji perlahan membuka matanya dan melihat ternyata mommynya yang datang. Tanpa aba aba yooji memeluk jimin dengan erat dan menangis didalam pelukan jimin.

YOONMIN - TAKDIR | END✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang