Jimin mulai merasa sesak, appa dan eommanya memeluknya terlalu erat. Appa dan eomma jimin belum di beritahu bahwa jimin sedang mengandung. Yoongi hanya diam melihat betapa berharganya kekasihnya ini dimata kedua ornag tuanya. Tapi dengan mudahnya dulu yoongi menyakiti hati jimin.
"Appa eomma bisa lepaskan pelukannya?" Jimin sedikit sesak nafas.
Appa dan eommanya tak mau melepaskan pelukan itu. Hal ini cukup berbahaya untuk janinnya. Dengan kekuatan yang dimiliki jimin.
"Appa eomma bayi jimin tak bisa bernapas" teriak jimin yang didengar semua orang.
Spontan appa dan eomma park melepaskan pelukan mereka. Jimin terengah engah menarik nafas dalan dalam. Sungguh tadi pelukan yang membuatnya sesak. Dengan telaten yoongi mengambilkan air dan memberikannya pada jimin.
"Minumlah dulu" memberikan segelas air yang yoongi ambil dari dapur.
"Terima kasih hyung" jimin meminum air itu dengan rakus.
"Ahhh... akhirnya bisa bernapas" lega jimin bisa bernafas kembali.
Appa dan eomma park seketika terdiam membeku. Mencoba mengingat apa yang jimin katakan tadi. Mencoba menelaah bayi jimin? Jimin hamil? Bukankah jimin putranya laki laki? Pemikiran pemikiran itu memenuhi kepala tuan park.
"Bayi? Bayi jimin?" Ucap tuan park pada dirinya sendiri.
Jimin yang mendengar itu, mulai tegang dan bergetar. Tapi mau bagaimanapun jimin harus bisa menghadapinya.
"Nde, appa. Jimin hamil" jimin menundukkan kepalanya.
"Kau hamil nak?" Tanya eomma park.
"Benar eomma. Jimin hamil, usianya sudah 3 bulan" jimin menoleh menatap eommanya yang terkejut.
"Lalu, anak siapa dia?" Tanya appa min sekarang.
Seketika ketegangan muncul diwajah yoongi dan jimin. Bagaimana mana ini? Yoongi sudah bergetar hebat dan keluar keringat dingin. Jimin terus memilin ujung bajunya dan menundukkan kepalanya. Keheningan yang sangat mencengkram bagi jimin dan yoongi.
"Haraboji, halmoni, opa, oma baby didalam perut mommy adalah dongsaengnya yooji. Berarti anak appa dan mommy" yooji mencoba membantu appa dan mommynya.
"Maksudmu, bayi ini anak yoongi?!" Tanya appa park tak terima apa yang disampaikan yooji.
"Maafkan yoongi appa tapi yang disampaikan yooji benar. Jimin hamil dan bayi dalam kandungan jimin anak yoongi" ucap yoongi menatap wajah appa park.
Appa park menatap jimin kecewa, kenapa anaknya itu berbuat seperti itu. Bahkan, mereka bertunangan saja belum. Hal ini membuat appa park semakin kecewa pada yoongi dan jimin.
Appa park sudah dikuasai emosi tak ingin melukai hati sang putra dan istrinya dengan ucapan yang akan keluar dari mulutnya. Tuan park memilih meninggalkan ruang keluarga. Beranjak dari sofa melihat setiap wajah setiap orang yang ada dengan tatapan penuh kecewa. Terlebih lagi tatapan kecewa kepada putranya yang tak bisa menjaga dirinya.
Berjalan meninggalkan ruang keluarga tanpa meninggalkan sepatah kata. Berjalan menuju tangga dan menoleh ke samping memandang foto jimin kecil.
"Aku merawatmu dari kecil. Ku curahkan semua kasih sayangku untuk menjagamu. Tak ku biarkan dirimu kekurangan suatu apapun. Bahkan aku tak rela air matamu jatuh tanpa sebab. Ku jaga kau sebagai permataku yang jika jatuh akan hancur lebur. Tapi justru kau hancurkan semua yang ku berikan padamu. Aku tak pernah melarangmu melakukan apapun. Aku mendukung setiap keinginanmu. Bahkan jika kau memohon untuk bersama bajingan itu. Orang yang telah menghancurkan hatimu dan membuatku jauh lebih hancur saat melihatmu menangisi si brengsek itu. Aku akan setuju, aku akan merestui kalian walaupun harus mengorbankan hati seorang ayah yang memberikan anaknya pada orang yang membuatnya menangis. Kan ku relakan sakit hatiku demi melihatmu menangis. Akan ku utamakan kebahagiaanmu. Asal kau tahu jiminie, kau ku biarkan bersama keluarga min dari kau bayi. Ku bagi anakku dengan keluarga lain, karena aku merasa mereka membutuhkan bantuan darimu. Aku tak pernah mengeluhkan dirimu yang membagi perhatianmu kepada appa eommamu dengan keluarga min. Tapi pernahkan kau jiminie memikirkan perasaan appa dan eommamu? Pernahkah kau lihat eommamu menangis setiap malam merindukanmu? Tahukah kau kami sudah lama merasa tak memiliki putra lagi. Tapi nasi sudah menjadi bubur. Apapun yang ingin kau lakukan lakukanlah. Kau sudah bisa memilih jalanmu sendiri. Appa hanya kecewa atas tindakan dan perbuatanmu" tuan park pergi begitu saja meninggalkan semua orang di ruang keluarga.
Eomma park hanya bisa menangis menutupi wajahnya dengan tangannya. Eomma park yakin, suaminya sudah sangat kecewa pada putranya. Jika putranya menjelaskan semuanya dan meminta bahwa dirinya mau bersama orang yang dicintai appa dan eomma park akan merestuinya. Apapun permintaan anaknya mereka akan turuti asalkan putranya bahagia.
Jimin melihat eommanya menangis pu mendekat, memeluk eommanya. Jimin sadar tindakannya kali ini sangat mengecewakan kedua orang tuanya. Jimin pikir segelah appa dan eommanya mengetahui jimin hamil mereka akan dengan mudahnya menerima yoongi tapi salah justru dirinyalah yang membuat keadaan semakin rumit.
Tuan dan nyonya min merasa bersalah dengan tuan dan nyonya park. Dari awal mereka yang bersikeras menjodohkan yoongi dan jimin. Tetapi yoongi menolak perjodohan itu dengan menghamili suran. Tuan park sudah menolak dengan beribu cara tapi tuan min selalu menyakinkan dirinya. Tetapi semua tak sesuau dengan keinginan tuan dan nyonya min. Justru membuat jimin dan keluarganya pergi menjauh dari korea selatan.
Hingga hubungan rumah tangga yoongi tak dianggap oleh tuan dan nyonya min. Yoongi sudah cukul merasa menderita saat itu dirinya tak kehilangan suran tapi merasa hampa dan kosong setelah kehilanga jimin. Yoongi mengira rasa yang dialami selama ini sudab sangat membuatnya menderita ternyata salah kedua ormag tua jiminlah yang selama ini menderita.
Membagi jimin dengan keluarga lainnya, mengganti nama menjadi jimin karena memperian nyonya min. Nyonya min hanya bisa menangis dipelukan suaminya. Betapa jahatnya keluarganya terhadap keluarga park. Yooji juga ikut bersedih, bayangannya semua akan selesai hidup bahagia. Ternyata salah salah salah yang sangat fatal.
"Eomma, sebegitu bencinya haraboji terhadap appa. Maafkan yooji eomma mungkin yooji tak bisa mempertahankan mommy. Yooji tak mau membuat haraboji semakin menderita. Jika bersama dengan appa dan yooji" batin yooji begitu berat semua ini.
Setelah nyonya park tenang dan bisa mengendalikan emosinya. Jimin menggenggam tangan eomma park tetapi ditepis pelan oleh eomma park. Eomma park mengatur nafasnya dalan dalam tak ingi membuat yang lainnya salah menilai kmkekuarganya.
"Sebaiknya, kalian pulang saja. Tak memungkinkan jika kalian tetap disini" ucap nyinya park.
"Eomma, jimin akan tetap disini"
"Sebaiknya kau juga pergi jim. Appamu membutuhkan waktu sendiri. Pulanglah dan istirahatlah hari ini sangat menguras tenaga" nyonya min bangkit meninggalkan ruang keluarga masuk menuju kamarnya.
"Maafkan eomma jimin. Maafkan eomma membuat kedua orangtuamu merasa kehilanganmu. Maafkan keegoisan eomma selama ini nak. Maafkan eomma yang tak mempedulikan perasaan appa dan eommamu" ucap nyonya min.
"Sudah terjadi eomma sebaiknya kita pulang dan istirahat hari mulai malam"
"Ayo, hyung kita pulang. Ayo sayang sebaiknya kita istirahat sekarang" jimin meninggalkan ruang tamu menggandeng tangan yooji dan yoongi.
Hari penutup ini sangat diluar prediksi semua hancur dan rumit. Entah bagaiman nanti hari kedepannya nanti. Apakah tuan dan nyonya park akan merestui hubungan jimin dan yoongi?
Tbc
Jangan lupa vote, comment, follow
Bye💜
KAMU SEDANG MEMBACA
YOONMIN - TAKDIR | END✔
FantasyCerita ini adalah cerita pertama yang Giji bikin. Jadi misal tidak terlalu bagus dan bertele² semoga para raeders tetep suka ya. Oh ya sebelumnya giji kenalin diri dulu ya soalnya tak kenal makan tak sayang, kayak Yoonmin hahaha Panggil aku GIJI ya...