Tak terasa yoongi dan yooji sudah tinggal dengan jimin selama satu minggu. Selama ini, bagaikan keluarga kecil dengan peran masing masing. Tanpa disangka naluri keibuan jimin keluar begitu saja seperti mengurusi anak dan suaminya. Jimin bahagia melakukan semua pekerjaan rumah dan tetap bekerja dikantor.
Yooji jauh lebih ceria dan bersemangat melakuka semua aktivitasnya di sekolah maupun diluar sekolah. Yoongipun begitu semakin semangat bekerjanya. Yoongi selalu pulang tepat waktu karena pekerjaannya selesai tepat waktu. Setiba di rumah yoongi sudah disajikan makan malam yang tersusun rapi di meja makan.
🐱🐣🐱🐣🐱🐣
Hari ini adalah weekend, menandakan penduduk apartemen jimin belum ada yang bangkit dari tempat tidurnya. Jimin yang tertidur pulas terganggu akibat sinar matahari yang menerobos masuk menyapa wajah tembemnya untuk menyambut pagi hari yang bersinar.
Jimin mengucek kedua matanya menyamankan pandangannya. Jimin ingat ini hari sabtu, tandanya dirinya bisa bermalas malasan. Saat akan kembali tertidur, jimin teringat bahwa bukan hanya dirinya yang tinggal di apartemen ini. Bergegas jimin masuk ke dalam kamar mandi dan membersihkan dirinya.
Setelah selesai membersihkan diri, jimin turun untuk menyiapkan sarapan. Hari ini sudah pukul 9 tidak terlalu telah untuk memulai sarapan. Jimin menyiapkan sarapan untuk dirinya dan 2 makhluk lainnya. Jimin hanya memasak nasi goreng dengan telur ceplok.
Selama memasak jimin tak mendengar pergerakan atau suara suara dari lantai atas. Jimin yakin bahwa penghuni di rumahnya memang anak dan ayah karena mereka suka sekali tidur. Bahkan jika gempa jimin rasa tidak akan terganggu dengan guncangannya.
Jimin sengaja tidak membangunkan mereka. Biarkan saja mereka bangun dengan sendirinya. Setidaknya ketika mereka lapar, mereka akan terbangun. Dan jimin masih menyisakan nasi goreng uuntuk yoongi dan yooji.
Pagi ini, bukan bukan ini sudah jam 11 siang wkatunya jimin menikmati waktunya untuk menonton berita dan merindukan anaknya jiyoon dan kelly tentunya. Jimin mengirimi pesan kepada jennie.
Chat jennie👶
"Eomma, dimana twins?" Jimin menunggu beberapa saat. Seketika jimin tersadar bahwa di london masih pukul 3 pagi. Jimin hanya menghela napasnya.
Seketika jimin merindukan bayi kembarnya yang sudah lama tak menanyakan kabar mereka. Jimin terlalu fokus pada yooji selama sakit sehingga untuk bertanya melalui chat saja tidak sempat.
Ingin sekali jimin menelpon jennie, rindu pada anaknya sudah tak bisa ditahan lagi. Tapi jimin juga sadar hal itu akan mengganggu istirahat jennie. Jimin mencoba bersabar menunggu jawaban jennie. Jika sudah di balas dengan segera jimin akan melakukan panggilan video.
Jimin terus memegangi handphonenya, membuka menutup room chat dengan jennie. Tak tahu kenapa jimin merindukan anak kembarnya. Sudah lama jimin tak melihat wajah anaknya. Membuat jimin merasa bersalah telah mengabaikan putra dan putrinya.
Ditengah melamunnya yooji turun dari lantai atas dengan keadaan sudah selesai mandi. Yooji terbangun karena lapar dan terkejut jam sudah menunjukkan tengah hari. Yooji merasa tak enak melihat mommynya sudah duduk santai didepan tv.
"Mommy" panggil yooji.
Jimin sadar dari melamunnya dan menengok kearah yang memanggilnya tadi.
"Mommy, maafkan yooji. Yooji bangunnya kesiangan sekali" tunduk yooji duduk di sebalah jimin.
Jimin sadar sepertinya yooji salahpaham dengan ekspresi wakah jimin yang sedih.
"Ah, tak apa sayang. Mommy tak marah sama sekali" jimin menyubah ekspresi wajahnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
YOONMIN - TAKDIR | END✔
FantasíaCerita ini adalah cerita pertama yang Giji bikin. Jadi misal tidak terlalu bagus dan bertele² semoga para raeders tetep suka ya. Oh ya sebelumnya giji kenalin diri dulu ya soalnya tak kenal makan tak sayang, kayak Yoonmin hahaha Panggil aku GIJI ya...