18

16 5 0
                                    

Ada beberapa permasalahan dalam hidup yang terkadang tidak di mengerti sebagian orang. Termasuk Aldo yang tidak paham, bagaimana bisa seorang gadis yang bahkan tak banyak bicara melakukan hal sekeji itu.

Bagaimana bisa, seorang gadis yang suaranya pun tak pernah ia dengar mampu melakukan percobaan pembunuhan terhadap ayah nya sendiri. Kenapa? Apa yang sebenarnya terjadi, apa yang membuat Dian melakukan hal semengerikan itu.

Dalam pikiran yang waras pun ia tak mampu memikirkan alasan nya, Sari memang belum menyelesaikan ceritanya tapi Aldo sudah tidak kuat mendengar sampai habis. Hatinya bergemuruh sejak tadi, dadanya sesak luar biasa. Beban yang entah sejak kapan menimpa nya, kini semakin terasa sakit. Lelaki itu termenung sendirian dalam mobil, Roni yang mengejar sahabatnya pun dibuat bungkam tak bisa berkomentar apa-apa.

Ia tahu sejak dulu Aldo sangat mencintai gadis bernama Dian itu, banyak hal konyol yang telah teman nya itu lakukan demi mendapatkan perhatian Dian. Sayangnya Aldo tak pernah terlihat dimata gadis pendiam tersebut, dan kini mendapati kenyataan yang tak biasa membuat Roni kehabisan kata. Setelah sekian tahun melihat Aldo masih menyimpan perasaan untuk Dian, merupakan hal yang lebih luar biasa lagi.

"Do, lo gak apa-apa?"

"Bukan kabar ini yang pengen gue dengar dari dia, setelah bertahun-tahun doa gue cuma satu, Ron. Gue mau dia hidup bahagia, gue mau dia menjalani kehidupan yang sepantasnya. Tapi yang barusan gue dengar, itu sama sekali gak pernah gue bayangkan."

Aldo mengusap wajahnya yang terluka, raut penuh penyesalan dan kesal, marah, dia ingin segera pergi menemui Dian tapi apakah pantas? Mereka bahkan bukan teman, hanya dia yang mengenal gadis itu.

"Lo belum dengar semuanya cerita Sari, gue gak enak kalo mau ngasih tau lanjutan nya. Mending lo temuin Sari nanti, dia tahu banyak soal Dian. Tadi gue tanya, rumah Sari sebelahan banget sama Dian. Lo butuh dia untuk tahu segala nya."

Roni menepuk pundak sahabat nya penuh rasa iba, dia belum merasakan apa itu cinta, terlebih mencintai seseorang seperti Aldo. Orang yang selalu nya tampak santai dan menerima segala yang terjadi dalam hidup, bisa sekacau ini hanya karena cinta. Cinta kepada orang yang bahkan tak pernah bicara.

"Gue gak tahu bakal sanggup atau enggak, yang jelas ini benar-benar gak masuk akal." Aldo sangat frustasi, perasaan nya tidak bisa di jelaskan. Setelah terdiam beberapa menit, ia memilih pulang. Kebetulan mobil Roni sudah diperbaiki, jadi ia tak perlu repot mengantarkan lelaki itu ke rumah sakit. Aldo ingin segera menidurkan pikirannya, kepala nya terasa mau pecah karena memikirkan hal-hal yang gila.

"Apa yang sebenarnya terjadi, kenapa begini ya Allah!"

Aldo tidak pernah merasa semarah ini, padahal bukan hak nya untuk mengomentari masalah hidup orang lain. Tapi Dian, perempuan sependiam itu bisa melakukan hal sekejam ini. Rasanya tidak mungkin, pasti ada alasan kenapa dia melakukan nya. Dan Aldo akan mencari tahu nya nanti, setidaknya sekarang ia harus pulang.

Keinginan nya untuk mencari Dian tidak berkurang sedikit pun, justru semakin bertambah. Hanya saja kali ini ditambah masalah serius, berhubungan dengan aparat kepolisian.
Benar-benar tidak disangka akan berakhir seperti ini.

Pria itu mengendarai mobilnya seperti orang gila, tidak peduli jalanan ramai. Ia hanya ingin segera pulang dan mempersiapkan diri untuk mengetahui lebih banyak hal tentang Dian, dia lagi-lagi merasa terlalu cepat mengambil kesimpulan telah mengenal Dian. Kenyataan nya, Aldo tidak pernah mengenal perempuan itu secara dekat apalagi mendengar cerita langsung darinya.

The Day I LeftTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang