Aldo memandangi kepergian adiknya dari dalam mobil, melihat bagaimana gadis itu berlari seperti anak kecil yang baru saja diizinkan bermain keluar. Di usia sekarang memang seharusnya para gadis menikmati waktu dengan bersenang-senang, tidak hanya perempuan tapi juga laki-laki. Aldo sendiri sudah puas bermain-main ketika seumuran adiknya, sekarang dia hanya mau mewujudkan mimpi yaitu menikah dan membangun rumah tangga bersama pilihan hatinya.
Yeri duduk dibelakang sambil mengetik sesuatu di ponsel, Aldo menegurnya untuk pindah kedepan. Akan lebih leluasa untuk mereka ketika bicara, setelah Yeri duduk disampingnya barulah Aldo menjalankan kendaraan. Ia akan mengantar Yeri ke tempat kerja nya, perempuan itu bilang semalam kalau sedang cuti tapi kenyataan nya justru harus bekerja secara dadakan karena ada masalah.
Aldo tak keberatan sama sekali mengantar Yeri, hubungan percintaan mereka memang telah berakhir lama tapi tidak dengan pertemanan. Tidak sulit bagi Aldo menerima niat baik Yeri yang masih mau berteman dengan nya, tanpa melibatkan masa lalu. Lagi pula ia cukup mengenal Yeri, dia bukan tipe gadis yang mau merendahkan harga diri hanya untuk perhatian. Gengsi nya terlalu tinggi, Aldo percaya bahwa Yeri bukan gadis seperti itu.
Mereka mengheningkan diri masing-masing, tidak ada yang memulai percakapan sampai Aldo berinisiatif menyalakan musik. Barulah perhatian Yeri tertuju pada lagu yang bermain, ia menyimpan kembali ponsel setelah mengirimkan beberapa pesan penting kepada karyawan nya."Ternyata, selera kita masih sama." Yeri memecah keheningan mereka, Aldo melirik sekilas wajah orang disebelahnya sambil mengangguk. Mereka memang memiliki banyak kesamaan, tapi itu tak cukup untuk menyatukan mereka kembali terlebih hati Aldo telah berpenghuni.
Oasis - Don't look back in anger
Mereka menikmati alunan lagu yang berputar, Yeri bernyanyi mengikuti lirik begitu juga dengan Aldo. Mereka saling bersahutan bernyanyi bersama, waktu berjalan sangat cepat dan kenangan menyenangkan itu kembali kepermukaan.
Aldo tidak menyesali apapun ketika ia dicampakkan oleh Yeri dulu, karena dia telah memberikan semua yang gadis itu mau. Dia telah melakukan semuanya, memang bukan jodoh jadi mereka berdamai dengan keadaan hati masing-masing. Lagi pun Aldo senang akhirnya Yeri berhasil membuat kedua orangtuanya bangga, mendapatkan pekerjaan dan jabatan yang bagus, kehidupan keluarganya terangkat oleh keberhasilan Yeri.
Andai saat itu ia menghalangi Yeri meraih mimpi nya, mungkin mereka tidak akan sebahagia sekarang dengan pencapaian masing-masing. Yeri punya alasan kenapa dulu memilih mengakhiri hubungan mereka, selain merasa tak pantas bersanding dengan Aldo yang mempunyai segalanya, dia juga malu dengan keadaan keluarganya yang terbilang miskin. Yeri tidak pernah berpikir untuk memanfaatkan Aldo, walau ia bisa melakukan nya saat itu.
Hubungan mereka memang dijalin ketika masih sangat remaja, tapi perasaan nya kala itu memang tulus. Sekarang mereka telah dewasa dan tahu mana yang terbaik untuk dijalani, tidak perlu memaksakan kehendak disaat masih banyak pilihan lain yang lebih menjanjikan.
Yeri tertawa ketika Aldo tersedak, mereka benar-benar sudah berdamai dengan masa lalu. Biarlah kenangan itu mereka simpan jauh dibelakang, masa depan menanti untuk diwujudkan.
Sepanjang jalan mereka berbagi cerita, tidak lagi canggung karena pemabahasan mereka bukan sesuatu yang pribadi. Obrolan yang menyenangkan, Aldo sampai lupa segala nya. Memiliki teman bicara yang sepaham dengan kita adalah anugerah, sepatutnya kita harus banyak bersyukur bahkan pada hal sepele sekali pun.
Aldo menepikan kendaraan nya, membiarkan Yeri merapikan penampilan sebelum turun. Gadis itu berpamitan dan tak lupa mengucapkan terima kasih pada Aldo karena sudah mau direpotkan, berjanji akan membayarnya suatu saat nanti. Bukan sesuatu yang besar, tapi jika satu hari nanti Aldo membutuhkan bantuan nya maka Yeri akan senang hati membantu.
Perempuan itu melambaikan tangan saat mobil Aldo telah berjalan menjauh, dirinya memandangi kendaraan sang mantan sampai hilang diperempatan jalan."Sayang banget jadi mantan." Ucap Yeri pada diri sendiri lalu tertawa gemas.
KAMU SEDANG MEMBACA
The Day I Left
Fiksi UmumCerita ini hanya karangan tak pasti, tiada akhir yang bahagia untuk kisah yang tragis.