HAPPY READING🌺
Jangan lupa Vote dan komen
෴෴෴
•
•
•Kekaisaran Blean benar benar sibuk sekarang. Para pelayan selalu berlalu lalang menyiapkan pernikahan Tuan putri Mereka.
Pernikahan yang dibuat megah dan seindah mungkin akan segela digelar dalam beberapa hari kedepan.
Keluarga kekaisaran juga terlihat ikut sibuk. Entah mengurus beberapa keperluan, atau bahkan mengerjakan tugas yang seharusnya mereka kerjakan.
Putri Amoure sendiri sekarang tengah menatap para pelayan yang berlalu lalang didepannya. Ia menatap semua apa yang mereka lakukan. Gadis itu menghela nafas.
"Apa kau baik baik saja?" Gadis itu menoleh. Ia tersenyum tipis saat melihat Kakak keduanya. Putri Amoure menganggukkan kepalanya.
"Aku baik baik saja." Ucapnya kembali menatap kearah depan. Pangeran kedua, Ellaric Valer Orc Blean mengusap lembut kepala adiknya. Putri Amoure yang mendapatkan perilaku tersebut merasakan tubuhnya sedikit bergetar.
Ia menahan tangis. Lagi dan lagi ia kembali mengingat masa lalu. Dikehidupan sebelumnya, kakak keduanya selalu mengelus surainya lembut. Jika Allaric melakukan sesuatu lewat ucapan dan tindakan, Ellaric hanya menggunakan tindakan. Pria itu malas sekali mengeluarkan suara.
Dan Ellaric selalu mengelus surai Amoure saat gadis itu tengah Bersedih, bahagia, dan murung.
Sudah lama sekali rasanya ia tidak mendapatkan perilaku lembut itu dari kakaknya, Ellaric."Rupanya, Amoure-ku sudah besar." Ucapnya masih mengelus surai coklat madu milik putri Amoure. Putri Amoure tersenyum. Ia lalu memeluk kakaknya erat.
"Kakak,, hiks." Pangeran Ellaric mengangkat sebelah alisnya. Jarang sekali adiknya menangis. Ia bahkan tidak mau menangis didepan banyak orang. Namun ini? Mereka tengah berada di aula istana. Yang dimana, disana banyak para pelayan dan beberapa prajurit yang sedang menghias aula sedemikian rupa.
"Hey? Ada apa, hm?" Tanya Ellaric dengan suara serak dan berat miliknya. Suaranya seakan bisikan pelan yang mengalun indah ditelinganya.
"Hiks," bukannya menjawab, Putri Amoure malah kembali menangis. Rasa bersalah terus saja menghantuinya. Ia tidak tau apa yang terjadi setelah kematiannya. Namun, ia merasa jika yang terjadi setelah itu adalah sesuatu yang buruk.
Pasti!
"A-ak-aku---"
"Shttt! Amoure, lihat aku." Putri Amoure mengangkat wajahnya menatap manik Hijau zamrud kakaknya. Maniknya sama persis seperti milik Kaisar dan Allaric.
"Aku tidak ingin melihatmu menangis. Jangan menangis." Ucapnya sembari menghapus air mata Putri Amoure yang sudah mengalir dipipinya.
Putri Amoure diam. Aku benar benar merindukanmu. Namun, saat berdekatan denganmu dan yang lainnya. Aku merasa, aku tidak pantas terus bersama kalian. Namun aku mau bersama kalian, selamanya.
Aku berharap, semuanya berubah. Dan apapun itu yang aku rasakan pada kalian setelah kematianku itu, semoga yang aku fikirkan tentang kalian tidak terjadi dimasa depan. Batinnya.
"Jangan menangis. Kau jelek jika menangis." Ucapnya. Putri Amoure menaris sedikit sudut bibirnya. Pangeran Ellaric hanya menatapnya datar. Tidak ada ekspresi diwajahnya, namun manik matanya terlihat menatap lembut Putri Amoure.
KAMU SEDANG MEMBACA
Back to the Past?
Historical Fiction⚠️WARNING TYPO BERTEBARAN!! DIPERHATIKAN DALAM MEMBACA!⚠️ Evlleca Amoure Blean. Putri seorang Kaisar yang balik kemasa lalu untuk mengubah seluruh kisahnya. dapatkah Amoure mengubah jalan hidupnya? dapatkah Amoure melakukan itu semua? "A-Aku kembali...