²⁷Selamat istirahat my Wife

49.5K 3.4K 50
                                    

HAPPY READING🌸
Jangan lopa Vote dan komen
෴෴෴⁠ 


"A-apa?"

"Aku menyukai nama itu, Olivier nama yang indah. Aku menyukai kau memanggilku dengan nama itu." Ucap Duke Leysen sembari menepuk 2 kali puncak kepala Putri Amoure.

Deg!

Arghhh, sialan! Jantungku murahan sekali! Sial sial sial! Sepertinya saat pembagian jantung, aku mendapatkan jantung paling murah!

"Pipimu memerah, kau baik baik saja?" Tanya Duke Leysen dengan tatapan matanya yang tertuju pada pipi putih milik Putri Amoure.

Arghhh! Dobel siall!! Dari dulu hingga sekarang, kebiasaan ini tidak pernah hilang darinya! Putri Amoure jika merasa malu, pasti pipinya akan memerah seperti tomat.

"A-a itu---"

"Kau demam?" Putri Amoure menggeleng cepat. Sialll, kemana perginya otak pintarnya? Kenapa ia menjadi gagap seperti ini sih?

"Amoure kau baik baik saj----"

"Aku baik baik saja! Aku hanya merasa--- panas! Ya panas!" Panas? Duke Leysen merasa bingung. Panas? Hari ini kan menjelang musim dingin. Yang ada udara sekitar menjadi sedikit dingin, bukannya panas.

"Namun, sekarang sudah memasuki musim dingin. Bagaimana bisa kau merasa kepanasan?" Bingung Duke Leysen. ARGHHH! TRIPEL SIAL!!

"Memang apa salahnya jika aku kepanasan di musim dingin?!" Tanya Putri Amoure dengan kesal. Duke Leysen menggaruk tengkuknya yang tidak gatal.

Rambut Blondenya terlihat acak acakan, karena setelah menggaruk tengkuknya pria itu menggaruk bagian kepalanya.

"Tetapi aku merasa dirimu bergetar pelan, dan tanganmu dingin." Telan aku wahai tanah!

"Diam!" Putri Amoure bangkit. Duke Leysen yang bingung hanya mengikuti kepergian putri kaisar itu.

Keduanya memasuki kamar mereka. Duke Leysen tertawa pelan saat melihat Putri Amoure yang langsung bersembunyi dibalik selimut tebal. Aku tau kau tengah malu. Dan itu sangat lucu.

Duke Leysen berjalan mendekat kearah Putri Amoure. Pria itu terkekeh pelan melihat gadis yang belum genap 1 minggu menjadi istrinya itu. Gadis itu membuat balutan layaknya kepompong. Tubuhnya terlilit oleh selimut.

"Aku tidak tau jika putri kaisar yang katanya licik itu, selucu ini." Putri Amoure menolehkan kepalanya menatap Duke Leysen tajam. "Sialan!" Umpatnya.

Duke Leysen lagi lagi tertawa dengan lepas. Mendengar suara tawa berat itu membuat Putri Amoure memutar bola matanya malas.

"Ah aku sampai lupa dengan tujuanku." Putri Amoure tidak bergeming. Ia masih berada didalam selimut. Apa yang ia bilang jikalau dirinya kepanasan itu bohong. Nyatanya ia sangat kedinginan.

"Keluarlah dari selimut itu, Amoure." Putri Amoure tetap diam. Ia bahkan tidak bergerak sama sekali.

"Amoure?" Tidak ada jawaban. Duke Leysen menghela nafas kesal. Ia memegang ujung selimut, lalu menariknya dengan cepat. Sehingga selimut yang menggulung putri Amoure terlepas dari tubuhnya.

Back to the Past?Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang