¹⁶Sakit hati

64.8K 4.5K 27
                                    

HAPPY READING🌺
Jangan lupa Vote dan komen.
෴෴


Putri Amoure meletakkan tangannya diatas tangan Duke Leysen. Saat ia hendak mengangkat kakinya untuk naik keatas kereta kuda, manik hazelnut itu menangkap seseorang yang terlihat menatapnya dari jauh.

Kaki yang hendak naik ke atas kereta kuda itu berjalan mundur. Ia lalu menatap manik biru milik Duke Leysen.

"Aku ingin berbicara dengan seseorang sebentar, bolehkah?" Tanyanya. Duke Leysen tersenyum tipis lalu menganggukkan kepalanya.

Sebenarnya jika tidak diperbolehkan tentu dengan suka rela Putri Amoure menerima hal itu. Namun karena dibolehkan, ia harus kembali ke tujuan awalnya. Kaki panjang kecilnya melangkah menuju orang yang memperhatikannya tadi.

Kaisar yang melihat punggung putrinya hanya bisa diam. Ia tau kemana arah tujuan putrinya. Ia sedari tadi juga tau, jikalau ada seseorang yang memantau putrinya.

Hellena yang hendak mengikuti arah perginya Putri Amoure pun dihentikan oleh Putri Amoure sendiri. Hellena menurut.

Setelah hampir dekat, pria yang memantau Putri Amoure pun berjalan menjauh. Putri Amoure tetap mengikuti langkah pria itu yang seakan akan membawanya kesuatu tempat.

Dari kejauhan Duke Leysen hanya memantau kepergian istrinya yang terlihat mengikuti seseorang. Ia tau siapa pria yang diikuti istrinya. Karena tadi, ia sempat berbincang dengan pria itu.

Langkah Putri Amoure berhenti tepat dibelakang dibelakang aula istana. Dibelakang aula itu terdapat danau buatan yang indah. Bunga tulip menghiasi beberapa tepi danau itu. Matahari terang yang menyinari membuat danau itu terlihat sangat jernih.

Belum lagi sebuah pohon besar yang terdapat ayunan dibatangnya. Ayunan yang ditumbuhi beberapa ranting yang berbunga indah.

Didekat ayunan itu pria yang putri Amoure ikuti berhenti. Pria tersebut menatap kearah ayunan.

"Ada apa Tuan Victor? Apakah ada yang ingin anda sampaikan?" Ujar Putri Amoure dengan suara yang tegas dan sedikit mengejek.

Marquess Hades berbalik. Tatapan pria itu terlihat sedu menatap pujaan hatinya. Putri Amoure berdecak dalam hari. Tatapan itu yang dulu membuatnya selalu luluh akan sosok Marquess ini.

"Amoure----"

"Tuan, saya adalah seorang Putri Kaisar dan juga Seorang Duchess, dimana gelar yang seharusnya ada didepan nama saya?" Ucapan tegas dan memohok itu membuat Victor terdiam. Ia seakan sudah tidak mengenal mantan kekasihnya itu.

"Putri Amoure," entah kenapa rasanya Victor sangat enggan memanggil mantan kekasihnya dengan gelar 'Duchess'

"Sebegitu cepatnya kah kau melupakanku? Maaf, seharusnya aku bertanya, apa kesalahanku?" Tanya Pria itu dengan pandangan rumit. Putri Amoure menaikkan satu alisnya. Apa pria ini masih belum paham?

"Tidak mungkin kau melakukan semua ini hanya karena Pernikahan politik ini bukan?" Lanjut Victor berjalan mendekat. Kini ia berdiri tepat didepan putri Amoure.

Putri Amoure tersenyum sinis. "Tentu saja karena pernikahan politik ini. Memangnya apa lagi alasannya?" Victor menggelengkan kepalanya pertanda ia tidak percaya.

Back to the Past?Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang