¹⁸Maafkan aku

57.8K 4.7K 7
                                    

HAPPY READING🌸
Jangan lupa Vote dan komen
෴෴෴


Matahari terlihat sudah menyinari bumi menggantikan bulan yang mulai menghilang karena cahaya sang surya.

Pasukan yang terlihat tengah berrehat diperbatasan sudah mulai membersihkan tempat peristirahatan mereka.

Duke Leysen terlihat tengah membaca sesuatu ditangannya. Pria itu menghela nafas. Ia lalu meletakkan kertas ditangannya. Tatapannya tertuju pada seorang gadis yang berjalan mendekatinya dengan wajah tenangnya. Namun manik hazelnutnya terlihat bersemangat.

Ada apa dengannya? Batin Duke Leysen merasa bingung.

Putri Amoure mendekat. Ia lalu tersenyum manis. Melihat senyum Putri Amoure membuat Duke Leysen merasa aneh. Jarang sekali wanita didepannya memamerkan senyum manis. Mentok mentok juga paling hanya senyum tipis dan senyum canggung.

Kerutan halus muncul di kening Duke Leysen. Pria itu terlihat berfikir. Ia paham pasti ada niat terselubung dibalik senyum manis putri Amoure.

"Ada apa Amoure?" Tanya Duke Leysen to the poin. Putri Amoure menganggukkan kepalanya senang saat Duke Leysen langsung paham ada sesuatu yang ia inginkan.

"Sebelum melanjutkan perjalanan, mari antarkan aku---"

"Amoure, kita tidak bisa terus menunda perjalanan." Ucap Duke Leysen dengan tegas namun terkesan lembut. Putri Amoure mengangukkan kepalanya. Namun ia tetap kekeh.

"Oh ayolah, Ley. Antarkan aku. Aku mohon." Entah kenapa rasanya Putri Amoure sedikit berbeda dari biasanya. Apa buah dapat membuatnya berubah 180 derajat?

"Amoure---"

"Aku mohon. Kumohon jangan tolak keinginanku."

"Kau sendiri yang bilang padaku tadi malam jika kau akan mengantarkan-ku dan menemaniku untuk melihat dan memetik beberapa buah itu!"

"Jangan ingkari janjimu Yang mulia. Kau adalah seorang pria. Pria sangat berpendirian teguh pada janji dan ucapannya."

"Jika kau menolak, aku merasa ragu jika kau adalah seorang pria." Lihatlah, sekarang gadis yang menyandang sebagai istrinya sudah mulai mengesalkan. Wajahnya penuh mengejek! Sialan!

Ternyata benar, Putri Amoure adalah orang yang licik. Namun, duke Leysen menyukai kelicikan yang dimiliki wanita itu.

*Flashback

Malam tidak dapat membuat Putri Amoure tertidur. Walaupun kantuk sudah menyerangnya, namun rasanya matanya tidak ingin menutup.

Duke Leysen yang baru masuk kedalam tenda mengeritkan alisnya saat melihat Putri Amoure belum tertidur. Ia kira setelah ditinggal beberapa menit, Putri Kaisar itu akan tertidur. Nyatanya tidak.

"Kenapa kau belum tidur?" Tanya Duke Leysen sembari melepas jubahnya. Manik birunya terus menatap istrinya yang berada diranjang dengan mata terbuka lebar, ditengah kegelapan malam.

"Entahlah, aku tidak bisa tidur." Ucap Putri Amoure sembari mendudukkan dirinya. Duke Leysen berjalan menuju ranjang. Ia membuka sepatu yang ia gunakan lalu menatap Putri Amoure yang terlihat menatap kearah lampu minyak.

Back to the Past?Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang