Malam itu, harusnya Bayu menuruti perintah Aurel untuk pulang, bukannya malah melipir ke bar langganannya zaman kuliah dulu. Mendadak dia menghubungi temannya yang lain, yaitu Jefri. Jefri lebih sering menemaninya minum dibanding Tama, karena sejak menikah Tama jadi anti alkohol.
Bayu sampai lebih dulu, memilih duduk di meja bar. Bartender di sana menyapa Bayu ramah, mereka sudah lebih dari sekedar kenal. Bisa dibayangkan sesering apa Bayu datang ke tempat itu.
"Stress banget kayaknya, bro?" ucap Jefri yang baru datang dan menepuk pundak Bayu
Bayu tak menjawab dan dengan luwes Jefri memesan minuman kesukaannya pada bartender yang juga kenal akrab dengannya.
"Kali ini masalahnya apa? Perasaan kemarin barusan liburan" tanya Jefri santai
"Si Windy sakit" jawab Bayu singkat
Jefri spontan menoleh, "Adek lo? Sakit apa?"
Bayu menggeleng, "Tahu-tahu udah dibawa cewek gue ke rumah sakit"
Jefri yang semula hanya menoleh, sekarang memutar badannya ke arah Bayu, "Kok bisa cewek lo yang bawa? Lo kemana? Haikal juga kemana?"
Bayu mengusap wajahnya gusar, "Ya itulah. Haikal ke Cianjur buat ambil sampel penelitian, harusnya udah pulang kemarin, tapi karena ada masalah jadi malam ini juga baru sampai Jakarta. Gue juga ke Bandung tadi pagi, barusan juga sampai"
"Terus yang buat lo kayak gini apa?"
"Jujur, gue marah sama Haikal, karena dia pulang nggak sesuai jadwal. Terus cewek gue bales marah ke gue karena gue nggak ngabarin seharian" sambung Bayu
"Wait, jadi cewek lo nggak tahu lo ke Bandung?" tanya Jefri
Bayu mengangguk.
Jefri tersenyum sinis, "Pantes"
Bayu menoleh ke arah Jefri, "Gue juga nggak sengaja, Jef, gue nggak kepikiran-"
"Nggak kepikiran?! Lo nggak kepikiran ngabarin cewek lo?!" potong Jefri semakin tak menyangka perbuatan sahabatnya itu
Bayu mengangguk pelan, "Lumayan hectic juga sih, banyak yang gue siapin, nggak sempat main hp"
"Terus lo ngomong ke cewek lo kalau lo nggak kepikiran?"
Bayu mengangguk lemas.
"Bego! Sahabat gue bisa bego juga ya!" celetuk Jefri mulai terbawa emosi
Bayu meneguk minumannya sampai habis, lalu dia menuangkan lagi minuman keras itu dari botol ke gelasnya. Sekali teguk lagi sampai habis.
"Gue nggak heran sih cewek lo marah, kecewa banget dia pasti" ujar Jefri
"Ya, gue nggak tahu kalau dia gitu. Gue terbiasa sendiri, Jef. Dulu Melati juga nggak segitunya minta dikabarin" balas Bayu membela diri
Jefri terdiam, tak menyangka akan kalimat seperti itu yang dia dengar dari mulut sahabatnya yang setengah mabuk ini. Jefri meneguk minumannya, lalu menatap Bayu tajam, "Stop, Bay! Cukup ngomong kayak gitu di depan gue aja! Jangan di depan cewek lo!"
Bayu tak menghiraukan. Dia sudah asyik minum sampai ke botol kedua. Berkali-kali Jefri mencegah, tapi tak sedikitpun Bayu mendengarnya.
Hingga Bayu benar-benar mabuk, bahkan untuk duduk tegak saja pria itu tak mampu. Jefri mulai berpikir dia harus menghubungi siapa, karena dirinya sendiri tak mungkin mengantar pria itu pulang. Jefri juga di bawah pengaruh, tidak mungkin dia menyetir.
Pukul setengah dua pagi, Jefri mengambil ponsel Bayu di saku celananya. Dia tak mungkin meminta tolong Tama, maka kontak yang Jefri yakini sebagai kekasih Bayu itulah yang dia hubungi.
![](https://img.wattpad.com/cover/346673974-288-k306198.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
Meeting You Was A Nice Accident || Kim Doyoung & Kim Sejeong
FanfictionKau tahu, di antara banyaknya teori komunikasi yang ada di dunia ini, ada satu teori bernama teori penetrasi sosial, dimana teori tersebut membahas proses pembentukan relasi atau hubungan ketika individu beranjak dari komunikasi yang superfisial ke...