Tidak ada yang namanya akhir dari sebuah kehidupan. Selama nafas masih berhembus, selama jantung masih berdetak, selama nyawa masih dikandung raga, selama itu pula ujian dan cobaaan terus berdatangan.
Itulah mengapa banyak motivator mulai menggaungkan bahwa hidup bukan hanya tentang mengejar, ada kalanya manusia harus merelakan.
Seperti sebuah keputusan yang akhirnya sosok Tamara Aurelia Salim ambil di usianya yang menginjak tigapuluh tahun. Kehamilan pertamanya benar-benar tidak mudah, bolak-balik rumah sakit karena kurang asupan seperti sudah menjadi agenda rutin. Oleh karena itu, dengan banyak pertimbangan, dia memutuskan untuk melepas jabatannya di Salim Group. Memilih menjadi ibu rumah tangga yang menggantungkan hidupnya kepada sang suami secara penuh.
Tentu saja banyak pihak yang menentang, mengingat bagaimana kinerja Aurel begitu baik dan dinilai memberi banyak efek positif selama itu. Namun, keputusan Aurel sudah bulat, yang menjadi prioritasnya kini adalah anak yang sedang dikandungnya.
Bayu menyambut senang apapun keputusan yang Aurel ambil, toh dia juga ikut andil dalam pengambilan keputusan itu. Dia memang tidak pernah memaksa Aurel untuk berhenti, tapi melihat sang istri yang kepayahan karena pekerjaan selama hamil membuatnya tak tega juga.
Saat ini, kegiatan Aurel sepenuhnya menjadi guru musik di sekolah musik gratis untuk anak-anak yatim dan kurang mampu dibawah naungan Salim Children Foundation. Oh iya, satu lagi, Aurel baru saja meresmikan sebuah sekolah musik untuk umum dan kali ini berbayar.
Usia kehamilan Aurel sudah memasuki bulan kelima, lebih tepatnya di minggu ke delapanbelas. Perutnya semakin bertambah ukuran, bayi di dalamnya pun semakin terasa pergerakannya.
Pagi itu, Aurel terbangun karena rasa panas menyelimuti tubuhnya. Dia kumpulkan nyawa sejenak, barulah mencari penyebab rasa panas itu. Ternyata itu berasal dari Bayu, sang suami yang semalaman tidur sambil memeluknya.
Perlahan, Aurel sentuh leher dan pipi Bayu, ternyata benar, suaminya itu demam tinggi. Segera saja Aurel bangkit dari tidurnya, menyesuaikan diri sejenak, lalu turun dari ranjang.
Ibu hamil itu menuju ke kamar mandi untuk cuci muka dan buang air, lalu langsung turun ke lantai satu tanpa membuka tirai jendela lebih dulu.
"Ibu mau sarapan apa?" tanya Mbak Tuti begitu melihat Aurel menuruni tangga dengan perlahan
"Saya aja yang masak, Mbak. Bapak sakit, hari ini nggak ngantor dulu" jawab Aurel dengan senyumnya
"Biar saya bantu, Bu"
Aurel tak menolak, dia memulai sesi masaknya dari memotong-motong sayuran. Kali ini, menu masakannya adalah bubur sayur dan ayam, Bayu lebih suka bubur ketika sedang sakit.
Sambil menunggu masakannya matang, dia menghubungi Tama melalui telfon. Senyumnya tak bisa ditahan lagi saat suara gadis kecil yang menyambutnya di seberang sana.
KAMU SEDANG MEMBACA
Meeting You Was A Nice Accident || Kim Doyoung & Kim Sejeong
FanfictionKau tahu, di antara banyaknya teori komunikasi yang ada di dunia ini, ada satu teori bernama teori penetrasi sosial, dimana teori tersebut membahas proses pembentukan relasi atau hubungan ketika individu beranjak dari komunikasi yang superfisial ke...