"Mas, pakai supir aja ya? Ini papa nawarin, please. Tadi aku lihat kamu capek banget di kantor"
Bayu akhirnya setuju dengan permintaan Aurel karena dia memang merasa pundaknya sakit sejak sore hari. Mereka akan diantar oleh supir sampai rumah Bayu, lalu supir tersebut akan pulang ke kampung halamannya yang masih di Bandung.
Jumat malam, sekitar pukul delapan malam, Bayu menuju rumah keluarga Salim untuk menjemput Aurel dan langsung menuju ke Bandung. Sesekali Bayu memijat pundak kanannya yang terasa kaku dan tegang.
Sampai di rumah mewah itu, keluarga Salim sudah menunggu di teras. Bayu langsung turun dan menyapa semuanya sambil Abraham memanggil supirnya untuk bersiap-siap.
"Capek banget kayaknya, Bay?" tanya Anggun sambil mengelus pundak laki-laki itu
Bayu terkekeh ringan, "Namanya juga kerja, Ma"
"Hard-work banget dia akhir-akhir ini, Ma" komentar Tama
"Jangan terlalu dipaksain, nak, nggak baik" nasihat Anggun
"Iya, Ma, enggak kok"
"Nanti sambil istirahat di jalan ya? Aurel juga capek keliatannya" ujar Abraham
Bayu menatap Aurel yang sejak dia datang hanya diam, terasa rautnya berbeda dari terakhir kali mereka bertemu tadi di kantor tadi siang.
"Ya udah, Aurel pamit ya, Ma, Pa, Bang, Kak" ucap Aurel menyalami kedua orang tuanya, kakak kandung, dan kakak iparnya disusul Bayu melakukan hal yang sama
Keduanya memasuki mobil Bayu yang sudah disiapkan oleh supir, mereka memilih bersebelahan di jok belakang.
"Pelan-pelan aja ya, pak" ujar Aurel
"Iya, non" jawab supir itu patuh
Perjalanan dimulai, tak henti Bayu memijat pundak kanannya sambil memutar kepalanya berharap rasa tidak nyaman yang dia rasakan bisa berkurang atau bahkan hilang.
Aurel memperhatikan semuanya hingga dia tergerak untuk menyentuh pundak itu dan memijatnya perlahan dengan sisa kekuatan yang dia punya.
"Sakit banget, mas?" tanya Aurel sambil terus memijat
"Berasa kaku sampai ke leher" jawab Bayu
Aurel yang mendengar itu memindah objek pijatnya ke bagian tengkuk Bayu, laki-laki itu memejamkan mata menikmati sentuhan Aurel yang lembut dan menenangkan.
"Mas salah posisi tidur ya?" tebak Aurel
"Mungkin"
"Tidur sini aja, biar nyaman" ujar Aurel menepuk-nepuk pahanya sendiri
Bayu membuka matanya melihat Aurel bergeser mendekati pintu mobil, bersiap menumpu kepala Bayu di pangkuannya. Tanpa ragu, Bayu merebahkan tubuhnya meski kedua kakinya harus menekuk.
"Tidur ya, nanti kalau sampai aku bangunin" ujar Aurel mengusap kepala Bayu dan mulai memijat lembut pelipisnya
"Kamu nggak tidur juga?" tanya Bayu membuka matanya lagi
"Aku masih mau meeting online dulu sebentar" jawab Aurel tak berhenti memijat pelipis Bayu
"Semalam ini?" tanya Bayu khawatir
"Iya, bentar aja kok" jawab Aurel meyakinkan
"Aku tinggal tidur nggak apa-apa?" tanya Bayu sekali lagi
"Nggak apa-apa, sayang, aku cuma bentar kok"
"I love you, sayang, good night"
"I love you too"
KAMU SEDANG MEMBACA
Meeting You Was A Nice Accident || Kim Doyoung & Kim Sejeong
FanfictionKau tahu, di antara banyaknya teori komunikasi yang ada di dunia ini, ada satu teori bernama teori penetrasi sosial, dimana teori tersebut membahas proses pembentukan relasi atau hubungan ketika individu beranjak dari komunikasi yang superfisial ke...