Jakarta, January 6
Keesokan harinya, Aurel keluar kamar sebelum matahari benar-benar terbit. Dia berniat membantu mamanya yang sedang sibuk memasak di dapur, karena Tama harus segera berangkat dan Citra masih kalut hingga tidak bisa meninggalkan Flora barang sebentar.
"Tumben udah bangun, Rel" komentar mama sambil mengaduk nasi goreng di wajan
"Iya, mau bantuin mama, tapi kayaknya udah matang aja nih" balas Aurel
"Tolong bikinin kopi ya, dua, buat papa sama abang kamu" ujar mama memberi perintah
"Okay, Ma, wait"
Aurel berjalan ke arah mesin kopi dengan dua cangkir kosong di tangannya, dia memasukkan satu kapsul kopi kesukaan papanya lebih dulu. Dengan sabar, dia menunggu sampai cairan berwarna gelap itu mengalir ke cangkir kosong di bawahnya.
Setelahnya dia lanjut dengan kapsul berikutnya yang berbeda. Tak perlu ditanya lagi kenapa Aurel bisa hafal, karena dirumah hanya ada dua jenis kapsul yang jadi favorit Tama dan papa. Mama tidak terlalu suka kopi dan Aurel jarang di rumah.
"Morning, Ma, Rel" ucap Tama yang sudah rapi sambil menuruni tangga
"Morning" balas Aurel singkat
"Sarapan dulu, bang" kata mama sambil membawa mangkuk besar berisi nasi goreng ke meja makan
"Makasih, Ma"
"Kopi, bang" giliran Aurel yang membawakan secangkir kopi pada Tama
"Thanks, Rel"
"Kamu biasanya bawa bekal kan? Mau Mama siapin?" tanya mama
"Nggak usah, Ma, nanti abang makan di luar aja" jawab Tama yang langsung disambut anggukan oleh mama
"Papa di mana?" tanya Tama melanjutkan
"Lagi potong rumput di taman belakang" jawab mama
"Kamu sarapan duluan aja, papa biasanya nanti sarapannya" lanjut mama
Aurel sebenarnya tidak ingin sarapan, tapi ia tak tega melihat abangnya sarapan sendirian. Akhirnya dia menemani Tama sarapan sambil ditemani mama yang hanya diam menatap mereka.
Seusai sarapan dan membereskan peralatan makan, Aurel naik ke lantai dua membawa nampan berisi sepiring nasi goreng, segelas air putih, dan segelas jus jeruk.
Aurel mengetuk pintu kamar di sebelah kamarnya. Setelah mendapat persetujuan, Aurel membuka pintunya dan masuk. Citra yang tengah rebahan sambil mengelus dahi Flora yang tertidur mendadak bangun.
Aurel menaruh nampan yang dia bawa di nakas dekat tempat tidur, lalu dia naik ke kasur untuk melihat wajah keponakan satu-satunya itu.
"Masih demam, kak?" tanya Aurel
"Udah enggak sih, cuma masih lemes banget anaknya" jawab Citra pelan
"Kakak sarapan dulu, ini aku bawain"
"Iya. Makasih ya, dek. Oh iya, abang kamu udah berangkat?"
Aurel mengangguk, "Udah pamit kan sama kakak?"
"Iya, tadi pamit sih, tapi katanya mau sarapan sama ngopi dulu" jawab Citra
"Udah berangkat kok tadi, aku yang temenin sarapan" ujar Aurel menenangkan
Citra menghela nafas berat, "Nggak sempet ngurusin dia aku"
Aurel tersenyum, "Nggak apa-apa lah, kak, namanya juga anak lagi sakit"
Citra menangkupkan bibirnya sembari menoleh ke arah Flora yang nyenyak tertidur. Flora memang sedang rewel-rewelnya, jadi enggan jauh dari Citra barang sebentar.
KAMU SEDANG MEMBACA
Meeting You Was A Nice Accident || Kim Doyoung & Kim Sejeong
FanficKau tahu, di antara banyaknya teori komunikasi yang ada di dunia ini, ada satu teori bernama teori penetrasi sosial, dimana teori tersebut membahas proses pembentukan relasi atau hubungan ketika individu beranjak dari komunikasi yang superfisial ke...