Aurel berjalan pelan menyusuri lorong kantor Citra. Sejak pagi dia sudah mengajar, bahkan sudah bertemu dan mengobrol dengan Nathalie. Sekarang tumbuhnya terasa begitu lelah, jadi dia sengaja mampir ke kantor Citra untuk sekalian makan siang bersama.
Resepsionis bilang, Citra sedang rapat dengan karyawannya, jadi Aurel menunggu di ruangan Citra sendirian.
Dia duduk nyaman di sofa, lalu teringat dengan ponsel yang sudah dia anggurkan sejak semalam. Dia buka pesan itu dan membaca satu persatu pesan dari Bayu. Aurel menghela nafas berat, hatinya masih terlalu sakit untuk bertemu dengan pria itu. Dia belum sanggup.
Pesan Bayu hanya Aurel baca tanpa berniat membalas. Nanti, nanti jika Aurel sudah siap, dia pasti yang akan datang sendiri pada Bayu. Aurel tidak akan tahan berlama-lama dalam konflik.
"Dek" panggil Citra yang baru datang
"Eh, kak, udah selesai?" tanya Aurel
"Udah, lebih cepat ya, jam istirahatnya masih sepuluh menit lagi" jawab Citra, dia memposisikan duduk di sofa yang bersimpangan arah dari sofa yang di duduki Aurel
"Mau makan sekarang, kak?" tanya Aurel
"Boleh"
Aurel sigap membuka paper bag yang dia bawa. Dia mengeluarkan satu persatu jenis sushi yang dia beli tadi, juga minuman ocha dingin tak ketinggalan.
"Aku belinya yang matang kok, kakak tenang aja!"
Citra terkekeh pelan, "Iya, aku tahu kok"
"Nih, kak" ujar Aurel menyerahkan sumpit kayu pada Citra
"Thank you. Anyway you okay, dek?" tanya Citra pelan
Aurel yang semula ingin membuka kemasan mika makanan jadi urung, "Kenapa kakak nanya gitu?" tanyanya sembari melanjutkan membuka bungkus mika
"Kantung mata kamu itu jelas banget item, nggak tidur semalam?" tanya Citra
Aurel menghela nafas berat, "Makan dulu deh, kak, nanti aku cerita"
Citra setuju. Dia memakan beberapa gulung sushi hingga perutnya merasa kenyang. Begitu juga Aurel, meski sedikit dipaksa karena tidak selera, Aurel tetap memakannya.
"Mau aku pesenin kopi?" tanya Citra
"Boleh"
Sambil mengunyah, Citra mengeluarkan ponselnya dan mengirim pesan pada pegawai Cafe di lobby gedung kantornya. Sudah menjadi langganan, dia tinggal mengirim pesan, dan pegawai di sana akan langsung mengantar ke kantornya.
Selesai makan, Aurel membersihkan semua bungkusan makanan kemudian dia hendak bangkit untuk membuangnya, tapi Citra mencegah, dia yang akhirnya bangkit dan membuangnya.
Citra kembali ke ruangan dengan dua gelas kopi di tangannya. Oh tidak, hanya satu, karena Citra tidak memesan kopi, melainkan strawberry smoothies, pengganti kopi selama ia hamil.
"Makasih, kak" ucap Aurel sambil menerima gelas kopinya
"Kakak nggak boleh ngopi ya?" tanya Aurel lugu
"Boleh sih, cuma abang kamu aja tuh yang cerewet" balas Citra yang disambut tawa renyah dari Aurel
"Udah lumayan keliatan baby bump kakak, udah berapa minggu sih, kak?"
Citra menunduk, lalu mengelus perutnya pelan, "Emang iya? Kata abang kamu belum begitu keliatan. Udah enambelas minggu"
"Masih suka mual, kak?" tanya Aurel
"Nggak begitu sih, cuma food craving nya aja parah banget, sampai pusing tuh abang kamu sering aku bangunin tengah malam buat beli ini itu" cerita Citra
KAMU SEDANG MEMBACA
Meeting You Was A Nice Accident || Kim Doyoung & Kim Sejeong
FanfictionKau tahu, di antara banyaknya teori komunikasi yang ada di dunia ini, ada satu teori bernama teori penetrasi sosial, dimana teori tersebut membahas proses pembentukan relasi atau hubungan ketika individu beranjak dari komunikasi yang superfisial ke...