Kau tahu, di antara banyaknya teori komunikasi yang ada di dunia ini, ada satu teori bernama teori penetrasi sosial, dimana teori tersebut membahas proses pembentukan relasi atau hubungan ketika individu beranjak dari komunikasi yang superfisial ke...
Sesampainya di Jakarta, Bayu dan Aurel langsung menuju restoran milik Jefri yang sebenarnya tidak Bayu sewa, hanya Jefri yang berniat menutup di waktu dinner, hanya untuk membuat acara Bayu ini lebih intimate.
Bayu dan Aurel sampai paling pertama, belum ada siapapun yang sampai. Benar saja, mereka membuat janji pukul setengah delapan dan ini baru pukul tujuh kurang. Grup keluarga masing-masing hanya masih heboh masalah persiapan.
"Apa kabar, Rel?" sapa Jefri ramah
"Baik, kak. Lo gimana?" jawab Aurel sumringah
"Baik dong gue. Lama banget ya nggak ketemu" ujar Jefri basa-basi
"Idih, sok akrab, baru juga ketemu sekali" cibir Bayu
"Kalau jealous bilang aja, bos!" balas Jefri
Aurel tertawa melihat Bayu yang menatap Jefri sinis, sedangkan Jefri tak ambil pusing, setelah menaruh dua gelas air putih di meja bar yang diduduki Bayu dan Aurel, dia kembali ke dapur.
"Dikurang-kurangin jealous nya ya, gantengku" ucap Aurel lembut sambil mengusap pipi Bayu
"Aku bakal tiap hari jealous kalau kamu panggil aku gitu" ujar Bayu balas memegang pipi Aurel lalu mengecup bibirnya singkat
Tiba-tiba gulungan tissu menghantam wajahnya, membuat Bayu mengaduh kaget. Pelakunya ternyata Jefri yang hendak kembali ke meja bar dari dapur.
"Tempat umum, bukan tempat ciuman" cibir Jefri
"Iri kan lo?! Makanya cari cewek!" balas Bayu meski masih sambil mengusap hidungnya
"I said that to you for a long time, kalau lo lupa" ujar Jefri tak mau kalah
"Nah kan sekarang udah gue turutin tuh perintah lo buat nyari cewek, udah nemu, udah mau gue kawinin. Giliran lo lah!"
"Ya ya ya" Jefri menggeleng-gelengkan wajahnya lalu berlalu lagi ke arah dapur sambil membawa pisau yang ternyata tertinggal di meja bar
"Kak Jefri!" panggil Aurel
Jefri yang mendengar spontan menoleh, "Iya, Rel" sahutnya lembut
"Mejanya yang mana?" tanya Aurel
"Di sana. Mau gue anter" jawab Jefri sambil menunjuk sebuah ruangan berdinding kaca di sudut restoran
"Nggak usah, gue udah lihat" sergah Bayu bangkit dari kursinya dan menarik Aurel menghindari Jefri
Baik Jefri maupun Aurel hanya tertawa ringan, ekspresi Bayu yang sedang cemburu benar-benar lucu.
Bayu membawa Aurel ke ruangan bersekat kaca di dalam restoran itu. Menampakkan suasana candle light yang begitu hangat. Satu meja panjang dengan kursi di sekelilingnya, lilin-lilin dan piring sudah tertata rapih, tak lupa gelas wine yang menarik perhatian Aurel.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.