Hari Senin akhirnya datang, program praktisi mengajar yang Aurel ikuti sudah berakhir minggu lalu, tapi hari ini Aurel berniat ke kampus Neo University untuk urusan lain.
Pagi hari, Aurel ke kantor lebih dulu, mengurus beberapa hal termasuk tanda tangan beberapa berkas. Sekitar pukul sepuluh, Aurel bersiap-siap ke kampus.
Berulang kali Aurel memegang dadanya sendiri, merasakan gejolak gugup yang tak tertahan. Dia tidak akan menghadapi semuanya sendiri, akan ada Nathalie yang membukakan jalan untuknya di kampus nanti.
Baru akan bangkit, pandangan Aurel tertuju ada sosok Bayu sedang menyapa karyawan di tengah jalan ke arah ruangannya, Aurel bisa melihatnya karena ruangannya hanya bersekat kaca gelap.
Tak berselang lama, Aurel mendengar pintunya diketuk dan tanpa persetujuan darinya pintu itu terbuka.
"Udah siap? Ayo, sayang!" ujar Bayu tiba-tiba
Aurel mengerutkan dahi, "Ayo kemana?"
"Ke kampus. Kamu mau ke kampus, kan? Ayo! Janjian sama pihak prodi jam berapa?" jawab Bayu santai
"J-jam sebelas sih, tapi mas ngapain? Nggak kerja?" tanya Aurel masih bingung
"Nggak. Udah, ayo aku temenin!" Bayu mendekat dan menggandeng tangan Aurel
"Nggak usah deh, mas, aku bisa sendiri kok. Lagian kamu banyak kerjaan kan? Masa ditinggal gitu aja sih?" balas Aurel berusaha melepaskan tangannya dari genggaman Bayu
"Nggak ditinggal gitu aja, sayang. Emang aku karyawan apaan ninggalin kerjaan gitu aja! Udah, Tama sama papa yang nyuruh aku nemenin kamu. Ayo!"
Aurel yang sejak tadi berusaha melepaskan genggaman tangan Bayu kini berhenti, terdiam menatap Bayu.
"Sekalian aku bantuin ngomong. Kamu nervous kan?" kata Bayu yang diangguki Aurel dengan imut
"Lucu banget sih, calon istriku" ujar Bayu mengelus pipi Aurel lembut
"Pengen makan steak" ucap Aurel tak nyambung
"Iya, nanti makan siang ke steak house langganan aku. Ayo, nanti ditungguin loh!"
Aurel bangkit berdiri, lalu berjalan beriringan melewati kubikel para karyawan di sana. Di bagian hotel & resort Salim group ini memang dibilang paling santai dan paling sedikit karyawannya di kantor, masih lebih banyak karyawan di cabang setiap hotel dan resortnya.
Hampir tiga puluh menit di perjalanan, akhirnya mobil yang Bayu kendarai sampai di parkiran gedung fakultas seni. Aurel langsung bisa melihat Nathalie yang duduk di trotoar parkiran, gadis itu langsung menghampiri Aurel begitu keluar mobil.
"Kenapa nggak nunggu di dalam aja sih, Nat, di sini panas" ucap Aurel
Nathalie menggeleng, "Aku deg-degan nungguin kakak"
Aurel tersenyum, "Eh, kenalin dulu! Ini calon suami aku" ucapnya menarik Bayu untuk berdiri di sebelahnya
"Oh, halo, kak, aku Nathalie" ujar Nathalie sopan menyalami Bayu
"Hai, Nathalie, gue Bayu. Udah semester berapa?" balas Bayu ramah
"Lima, kak" jawab Nathalie
"Satu angkatan sama Aruna?" tanya Bayu
Nathalie mengangguk, "Tapi nggak pernah sekelas, jadi cuma sekedar tahu nama aja, baru akrab pas satu projek sama kak Aurel"
Bayu mengangguk-angguk paham.
"Ayo, kak, panas banget di sini" sambung Nathalie memimpin jalan
Mereka bertiga berjalan memasuki gedung fakultas seni, seketika Nathalie menghela nafas karena akhirnya matanya tidak silau lagi. Mereka naik ke lantai empat menggunakan lift dan langsung menuju ruang program studi seni musik terapan.
KAMU SEDANG MEMBACA
Meeting You Was A Nice Accident || Kim Doyoung & Kim Sejeong
FanfictionKau tahu, di antara banyaknya teori komunikasi yang ada di dunia ini, ada satu teori bernama teori penetrasi sosial, dimana teori tersebut membahas proses pembentukan relasi atau hubungan ketika individu beranjak dari komunikasi yang superfisial ke...