Garuda Indonesia baru saja mengumumkan landing nya yang berhasil di Bandara I Gusti Ngurah Rai. Para penumpang berangsur turun dan memenuhi gerbang kedatangan. Para penjemput yang sudah menunggu tentu langsung antusias menyambut.
Begitu juga petugas Salim Resort yang sudah menyiapkan van besar untuk menyambut kedatangan keluarga Salim plus Bayu.
Dengan sigap mereka mengantar rombongan itu menuju resort dengan pemandangan pantai yang begitu indah. Resort sudah kosong, sesuai dengan permintaan dari direkturnya.
Dekorasi bunga-bunga mulai tersusun begitu indah, juga kursi-kursi tamu yang tersusun begitu rapi. Aurel tersenyum melihat semuanya, pekerjaan Kaluna dan tim sungguh memuaskan.
"Bu Aurel"
Pemandangan pantai yang tadinya dia lekat pandangi kini teralih oleh suara berat seseorang yang cukup asing di telinganya.
"Pak Marlo" ujar Aurel membalik badan
"Selamat atas pernikahannya, Bu" ucap laki-laki yang tampak lebih tua dari Aurel itu dengan ramah
Aurel tertawa ringan, "Pernikahan saya masih lusa, tapi terima kasih"
Laki-laki yang dipanggil Marlo itu ikut tertawa ringan, "Kalau begitu, saya ucapkan selamat datang saja di resort"
"Iya, terima kasih, Pak Marlo" ucap Aurel canggung
"Ehm, ngomong-ngomong, besok tamu undangannya datang ya, Bu? Jam berapa?" tanya Marlo dengan sedikit kikuk
"Bukannya harusnya bapak udah tahu ya? Tim WO saya nggak mungkin belum briefing pihak resort, kan?" tanya Aurel menyelidik
"Betul, Bu, besok jam empat sore. Petugas kami yang akan menjemput ke bandara, seperti tadi"
Aurel mengangguk-angguk. Sejatinya, dia mulai tidak nyaman dengan kehadiran laki-laki itu di sana. Topik yang laki-laki itu bawa cenderung dipaksakan dan tidak alami, sangat jelas seperti orang yang asal ingin bicara dengannya.
Marlu garuk-garuk tengkuknya yang tidak gatal, tertawa canggung saat mendapati tatapan penuh selidik dari Aurel.
Dari kejauhan, ada Bayu yang sedikit memicing melihat adegan aneh di depannya. Terlihat Aurel tidak nyaman dan seorang pria berdiri di hadapannya.
Buru-buru Bayu melangkah mendekat, dan semakin terlihat bagaimana Aurel tidak nyaman dengan laki-laki itu. Samar-samar Bayu mendengar ucapan laki-laki itu yang ikut membuatnya terganggu.
"Calon suami ibu direktur Salim Group juga ya, Bu? Memangnya tidak masalah sesama direktur menikah?"
"Sayang" ucap Bayu buru-buru sebelum Aurel kebingungan menjawab pertanyaan barusan
"Eh, mas" Aurel buru-buru menarik lengan Bayu supaya medekat, terlihat raut lega di wajahnya
"Sayang, kenalin ini Pak Marlo, GM resort ini" ucap Aurel setelahnya
"Oh, halo, saya Bayu, salam kenal" Bayu dengan ramahnya mengulurkan tangan untuk mengajak pria itu berjabat tangan
Marlo juga dengan senang hati menerima jabat tangan Bayu, "Saya Marlo, general manager Salim Resort cabang Bali. Salam kenal"
Bayu melepaskan tautan tangan mereka lebih dulu, "Tolong bantu acara kami berjalan lancar ya, Pak Marlo"
"Baik, Pak. Kalau begitu, saya permisi"
Aurel menatap datar kepergian laki-laki itu sampai hilang dari pandangan. Setelahnya, Aurel menghela nafas lega.
"Ngapain sih dia?" tanya Bayu dengan nada tidak suka
![](https://img.wattpad.com/cover/346673974-288-k306198.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
Meeting You Was A Nice Accident || Kim Doyoung & Kim Sejeong
أدب الهواةKau tahu, di antara banyaknya teori komunikasi yang ada di dunia ini, ada satu teori bernama teori penetrasi sosial, dimana teori tersebut membahas proses pembentukan relasi atau hubungan ketika individu beranjak dari komunikasi yang superfisial ke...