29 || Sunset With You

383 11 26
                                    

Bahenol Grup

Amara
ini yang ke Bali adem-adem aja😮‍💨

Maelynn
Bener, gak ada kabar samsek tiba2 udpate udah sampe bali aja🖕🏻

Adelia
Bct banget klean!

Adelia
Sirik? Bilang sayang papalepaplepapalepa👯

Amara
Lo bedua sama Gallan?

Adelia
Gila, gak lah! Sama orang tua gue.

Maelynn
Awas aja barbeque-an di rumah lo gak jadi.
Gue bom rumah lo del

Adeli
Jadi elah, gue mau nikmatin quality time keluarga dulu.

Amara
Jgn lupa oleh-olehnya 👯

Adelia
Siap bosqu!

Adelia
Tinggal pelorotin Gallan😏

Adelia
Bye, gue mau jalan-jalan lagi🤟🏻

Adel menutup percakapan dengan kedua sahabatnya. Baru saja ingin memasukan ponselnya tiba-tiba benda itu kembali bergetar dan kali ini tanda panggilan masuk. Adel girang ketika melihat nama Zein di sana.

"Zein, kangen! Belum ada sehari di Bali gue kangen lo!"

"Sabar sayang. Lo have fun aja, jarang-jarang bisa quality time keluarga."

"Lo liburan ngapain aja, Zein?"

"Cuma satu yang gue lakuin."

"Apa?"

"Mikirin lo."

Adel bersemu malu, "Bisa gitu?"

"Bisa lah!"

"ADELLL MONYET CEPETAN!!!"

Adel mengepalkan sebelah tangannya kesal, "Zein, udah dulu ya. Si kunyuk marah-marah mulu."

"Its ok, babe. See you and love you."

"Love you too, Zein."

Panggilan terputus. Gadis itu berjalan menghampiri Gallan yang tengah berdiri dengan kedua tangan di masukan ke saku Jeansnya.

"Apaansi, marah-marah mulu?!"

"Lo yang apa! Di panggilin dari tadi malah asik telponan."

"Gue telponan sama pacar, sirik aja lo!"

"Bacot! Lo ke kamar sana, mandi abis itu ikut gue."

Adel mengentakkan kakinya, "Mau kemana? Gue capek tau dari siang kita belum istirahat."

"Mandi dan ikut gue nanti." Titah Gallan dan ia berlalu dari hadapan Adel.

Sampai di kamar, gadis itu membanting pintu dengan kasar. Ia tak tahu kenapa susah sekali menolak ajakan Gallan. Mungkin bisa di itung pakai jari berapa kali ia bisa menolak.

Jam sudah menunjukkan pukul lima sore. Adel bergegas mandi dan setelahnya mulai memilih pakaian kasual dan tak lupa sweater lilac menjadi pemanis untuk style gadis itu.

Selesainya, Adel keluar kamar. Ia tidak melihat tanda-tanda Gallan sudah selesai. Ia ingin sekali pergi ke kamar Evi untuk sekedar merebahkan tubuhnya, jujur Adel masih lelah dari perjalanan siang tadi.

Baru saja ingin menghubungi lelaki itu, Gallan keluar dari kamar dengan rambut yang terlihat masih basah. Ujung-ujung rambut lelaki itu masih menenteskan air. Adel meneguk salivanya, ia mulai tak fokus melihat penampilan Gallan sore ini.

STEP [LOVE] BROTHER Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang