24 | Because Of You

533 12 2
                                    

"Menurut gue dia yang jahat. Kalau sampai Vaness hamil dan dia nggak mau tanggung jawab, gimana?" ujar seorang cowok.

Ada suara desahan di sana. "Gue yang tanggung jawab."

"Yakin lo?"

"Yakin. Kalau boleh jujur, sebenarnya gue pernah berhubungan sama Vaness."

"Berhubungan?"

"Ya, gue pernah tidur bareng sama Vaness."

Deg!

"Arion, lo serius?"


Gallan masuk tanpa permisi, ia langsung menonjok Arion detik itu juga. Tak peduli ada mahasiswa lain yang baru saja masuk ke toilet tersebut. Di sampingnya, Elhan terkejut melihat Gallan yang sudah duduk di atas Arion seraya memukul lelaki itu dengan membabi buta.

"Gallan, stop, Gall!" Teriak Elhan sambil menarik bahu Gallan.

Gallan tak peduli, ia tetap memukul Arion tanpa henti.

"Woy, bantuin gue pisahin mereka!" Teriakan tertuju kepada dua mahasiswa yang masih shock melihat aksi brutal Gallan di sana. Kemudian mulai membantu Elhan memisahkan keduanya.

"ANJING LO! MAIN BELAKANG SELAMA INI, HAH?!" Gallan tak bisa membendung lagi amarahnya.

"Gall, stop Gall. Kita bisa bicarain dulu." Ujar Elhan yang berhasil memisahkan Gallan dari Arion. Kini tubuh besar Gallan sudah di tahan oleh tiga orang.

Arion yang masih terkapar tersenyum sambil mengusap darah dari ujung bibirnya. Ia berusaha bangkit dengan merasakan nyeri di sekujur wajahnya.

"Lo yang anjing, Gall. Jadi cowok kok brengsek."

"BANGSAT! LO YANG BRENGSEK! SEJAK KAPAN LO SENTUH VANESS, HAH!"

"Gue sentuh dia karena itu kemauan dia dan sebabnya adalah lo!" Balas Arion yang mulai tersulut emosi.

Rahang Gallan semakin mengeras, ia berusaha melepaskan tubuhnya dari Elhan dan kedua orang lainnya.

"Lepasin gue, anjing!"

"Lo mau berhenti atau mau kita aduin? Biar lo berdua di DO langsung." Ujar salah satu mahasiswa yang menahan lengan Gallan.

Gallan menatap tajam ke arah lelaki yang di ketahui bernama Robi. "Lo berani aduin gue?"

Robi sempat menelan ludahnya sekilas, "B-Berani. Lo salah di sini Gall, karena lo pukul Arion duluan."

"Tapi lo nggak tau penyebab gue pukul si babi itu!" Bentak Gallan tepat di depan wajah Robi.

"Udah! Kita ke belakang kampus. Kita selesain sekarang." Kata Elhan akhirnya.

Robi dan satu temannya melepaskan Gallan. Mereka berdua berlalu setelah Elhan memohon agar tidak mengadukan kejadian barusan kepada siapapun. Tersisa mereka bertiga dengan Arion yang kini tengah duduk bersandar pada dinding toilet sambil menatap datar kearah Gallan.

Hal yang Gallan benci adalah, mengapa Arion yang sudah ia anggap sahabat sejak lama bisa mengecewakannya. Terlebih ia sudah pernah tidur dengan Vaness. Meski rasa peduli Gallan terhadap Vaness sudah menipis, tetap saja ia terima dengan tingkah Arion.

Kini ketiganya sudah berada di belakang kampus. Gedung kosong yang sudah menjadi tempat basecamp mereka.

"Mau mulai dari mana?" Tanya Elhan setelah hening beberapa menit.

Gallan duduk berhadapan dengan Arion, sementara Elhan duduk di antara keduanya. Kini lelaki itu menjadi penengah bagi keduanya.

"Sejak kapan lo tidur sama Vaness?" Pertanya itu terlontar dari Gallan. Nada bicaranya dingin bersamaan dengan tatapannya kepadanys Arion.

STEP [LOVE] BROTHER Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang