Apakah kalian masih menunggu cerita ini?
Enjoy epribadehh!!!
••••••••
.
.
.Mobil Gallan berhenti tak jauh dari gerbang sekolah Adel, lelaki itu langsung merogoh ponselnya ketika mendengar notifikasi chat masuk.
"Shit!" Umpat Gallan seraya memasukan kembali ponselnya ke dalam saku jeans.
Adel menoleh heran, "Kenapa?"
"Vaness."
"Kenapa lagi sama dia? Bunuh diri lagi?"
Gallan menghela napas, "Bukan, dia mau di belikan sarapan."
"Ya beliin, lah. Lo kan pacarnya."
Gallan mendengus, "Gue bisa telat kuliah kalau harus balik ke rumah sakit dulu."
"Itu urusan lo. Lagian mau-mauan jagain cewek itu."
"Turun lo! Berisik banget."
Adel mendelik, "Dih, panjul, bukannya terima kasih udah gue temani malah jutek. Belum lagi gue dapat cupangan dari lo, sialan emang!"
Gallan menoleh dan menatap Adel dengan lekat, "Lo juga nikmatin, Del. Atau..."
"Atau apa?" Adel memundurkan sedikit kepalanya ketika Gallan mulai mendekat.
"Atau emang sentuhan gue lebih badas dari Zein?" Lanjut Gallan seraya tersenyum devil.
"S-Sok tau! Sentuhan lo nggak ada apa-apanya! Basi!" Sungut Adel.
Gallan menjauhkan tubuhnya, "Masa? Kalau gitu gue akan buktiin kalau sentuhan gue lebih badas dari Zein."
"Nggak usah macam-macam, nyet! Sejauh ini gue sabar udah di cabulin sama lo."
"Lo menikmati, ya. Kalau dari awal lo nggak suka lo bisa nolak." Balas Gallan tak mau kalah.
"Terserah!"
"Turun! Hari ini pulang sendiri."
"Bodoamat!" Adel langsung membuka pintu mobil, namun ia terdiam ketika teringat sesuatu.
"Kenapa lo?" Tanya Gallan seraya menatap heran ke arah Adel.
Perlahan, Adel memutar badannya ke arah Gallan yang masih sinis menatapnya. Gadis itu merapihkan rambutnya sejenak, lalu berdeham sekali untuk berkata. "Bagi duit, dong."
"Hah?"
"Bagi duit. Gue lupa kalau gue nggak bawa dompet. Semalam buru-buru."
Gallan mengangkat sebelah alisnya, "Minta sama, Zein."
"Ck, bagi duit cepat!" Sentak Adel sambil mengadahkan tangan mungilnya ke depan wajah Gallan.
"Nyusahin lo!"
Meski begitu, Gallan tetap mengeluarkan dompetnya dan mengeluarkan beberapa lembar uang ratusan ribu, "Nih, ucapan terima kasih karena udah mau temani gue semalam."
Adel menerima uang itu dengan senyum yang merekah, "Terima kasih, Om."
Reflek Gallan menoyor kepala Adel, "Lo belum gue pake jangan bilang terima kasih dulu."
"MESUM! CABUL! SEWA PSK AJA SANA!" Balas Adel sewot dan langsung keluar dari mobil Gallan.
"Cebong! Di kasih uang langsung kabur." Gallan terkekeh saat melihat Adel berlari kecil memasuki gedung sekolah Bastala. Rambut kuncir kuda Adel bergoyang-goyang membuat Gallan gemas sendiri melihatnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
STEP [LOVE] BROTHER
RomanceWARNING 🔞 [TAMAT] ****** #1 - anakkuliah Setelah pernikahan kedua orang tua mereka, Adelia dan Gallan menghadapi hidup sebagai saudara tiri yang selalu bertengkar setiap waktu. Pertemuan pertama Adelia dan Gallan tidak begitu baik. Bahkan mereka...