Setelah menikmati dan ngobrol bersama di Kafe, mereka bertujuh akhirnya memutuskan untuk pulang karena hari semakin sore. Setelah kepergian Ancala dan Amara, kini tersisa lima orang yang masih berada di parkiran Kafe.
Sedari tadi, sorot mata Gallan terus menatap geram ke arah Zein yang memang sengaja bermesraan dengan Adel. Sudah jelas bahwa Gallan cemburu, ia masih berusaha ingin memisahkan Adel dan Zein dengan cara apapun.
"Pulang bareng gue, ya?" Zein menarik tangan Adel untuk menuju motornya. Dengan cepat, tangan kekar Gallan menahan tangan Adel yang satunya. Keduanya menoleh ke arah Gallan dengan pandangan bingung.
"Adel pulang bareng gue!"
Adel menepis kasar tangan Gallan, "Apaan sih, Gall! Lo pulang sendiri. Gue sama Zein masih ada urusan."
"Nggak!" Sentak Gallan yang menarik paksa tangan Adel dari Zein.
"Eh! Lo bisa nggak sih jangan kasar sama cewek gue?" Kata Zein seraya menarik kembali Adel dari Gallan.
"Nggak! Jangan pacar-pacaran lah! Masih bocil udah pacar-pacaran!" Balas Gallan yang juga menarik Adel lagi.
"Bodo!"
"Adel pulang bareng gue!"
"Nggak!"
"Bareng gue! Lo pulang sendiri aja, Zein!"
"Nggak!"
Alhasil, mereka bertiga terlibat tarik-menarik yang membuat Adel geram detik itu juga.
"IH, APAAN SIH LO SEMUA!" Teriak Adel seraya menepis kedua tangan lelaki itu.
Sementara itu, masih ada Javas dan Maelynn yang sedari tadi menyaksikan perdebatan antara ketiganya.
"LO BERTIGA KENAPA NGGAK PULANG BARENG AJA SIH, ANJIR?!" Javas mulai mengeluarkan suara lantangnya.
Maelynn yang berada di sampingnya sontak memukul kepala Javas dengan botol minum, "Jangan teriak bego! Ini masih di tempat umum."
Javas melirik Maelynn sekilas lalu menatap ketiga orang di depannya, "Yang bego mereka. Main tarik-tarikkan kaya bocah TK."
"Kak Gallan mending pulang bareng gue aja." Tawar Maelynn.
"Enak aja! Lo bareng gue, Mae." Celetuk Javas tak terima.
Maelynn merotasi kan kedua matanya, "Lo berisik di mobil, ngebacot mulu."
"Emang boleh sebacot ini?" Ujar Javas dengan wajah yang sok di imut-imutkan.
"Geli banget anjir."
"Gue pulang sendiri aja." Final Adel sambil melangkah menjauh dari keempat orang itu.
Zein langsung menaiki motornya, beruntung Zein mengendarai motor, jadi cukup mudah untuk mengejar Adel.
"Gue duluan!" Teriak Zein seraya berlalu.
"Sialan!" Gallan mengumpat ketika tidak sempat mengejar Adel. Ia membawa mobil yang membuatnya cukup sulit mengejar gadis itu.
"Gallan jangan marah-marah.. Nanti kamu cepat tuaaa.." Javas yang tidak perduli dengan situasi saat ini, ia bernyanyi yang membuat sebagian orang di parkiran menatap kearah lelaki itu.
"Berisik lo anj!" Sentak Gallan yang berlalu menuju mobilnya.
Maelynn mengangkat kedua paper bag di tangannya. Lantas berseru kepada Gallan, "KAK GALLAN MAKASIH MAKANANNYA, BESOK-BESOK TRAKTIR KITA LAGII!!"
"BERISIK ANJ!"
Maelynn melirik sinis, "Bacot ah!"
"Lo nggak mau pulang?" Lanjut Maelynn.
KAMU SEDANG MEMBACA
STEP [LOVE] BROTHER
RomansaWARNING 🔞 [TAMAT] ****** #1 - anakkuliah Setelah pernikahan kedua orang tua mereka, Adelia dan Gallan menghadapi hidup sebagai saudara tiri yang selalu bertengkar setiap waktu. Pertemuan pertama Adelia dan Gallan tidak begitu baik. Bahkan mereka...