6 | Snack Is My Life

878 17 0
                                    

Bacanya pelan-pelan aja kawan. Khusus di part ini ada tokoh baru dan sedikit penjelasan tentang hubungan Gallan dan Vaness.

Jadi...

Enjoy epribadehhh♡♡♡

●●●●●●
.
.
.

"BUKA PINTUNYA CEBONG!"

"AWAS AJA GUE BALAS NANTI!"

"CEBONG SIALAN!"

Suara gebrakan itu tidak henti-hentinya menggema di kamar Adel. Gadis itu mengira jika Gallan akan pergi setelahnya, tetapi makhluk omnivora itu benar-benar menyebalkan. Baru direbut makanan saja sudah semarah ini, apalagi direbut yang lain?  Contohnya semua aset milikmya, bisa di mutilasi Adel.

Dengan kesal, Adel berjalan menuju pintu kamarnya. Ia baru saja menghabiskan dua snack milik Gallan.

Pintu terbuka, menampilkan sosok makhluk omnivora yang sekarang wajahnya memerah karena marah. Adel bersandar pada pintu kamarnya seraya melipat kedua tangan di dada.

"Kenapa? Bacot banget."

Gallan tak menjawab. Ia melenggang masuk begitu saja dan langsung mengacak-ngacak seisi kamar Adel. Gadis itu berbalik dan menarik tubuh Gallan yang sudah melempar belanjaannya ke lantai.

"Lo mau ngapain sih, Gallanjing!"

"Mana semua makanan gue?!" Tanya Gallan dengan raut amarahnya.

Adel tak acuh, ia menunjuk ke arah tong sampah dekat ranjangnya. Memberitahu kepada Gallan sebagian snacknya sudah habis dimakan. Cowok itu menoleh dan semakin menampakkan amarahnya kepada Adel.

"Lo–"

"Kenapa? Nggak usah pelit bisa, sama Adik lo yang imut dan sexy ini?"

"Najis! Lo nggak sopan curi cemilan gue!"

Adel merotasikan kedua matanya, "salah lo juga, kenapa jahil sama gue segala buang semua botol sabun dan skincare milik gue?"

"Barusan udah gue ganti semuanya. Masih kurang?!"

"Jelas! Kuranya satu... gue belum balas dendam sama lo."

"Balikin semua barang-barang yang barusan gue beli. Buruan!"

"Nggak! Gue aduin ke Papa nanti kalau lo pelitnya bukan main! Gue sumpahin juga muka lo beneran berubah kaya anjing komplek! Mampus lo!"

Dengan gemas, Gallan mendorong tubuh Adel ke arah ranjangnya. Adel tersentak ketika Gallan tanpa dosanya menindihnya dari atas.

"Manusia sialan ini suka banget tindihin gue? Sangean apa gimana, sih?" Batin Adel meronta.

Adel bisa merasakan napas memburu milik Gallan yang menerpa wajahnya. Harum parfum khas milik Gallan tercium di hidungnya. Kedua mata mereka bertemu, seakan saling mengeluarkan aura perang antara satu sama lain.

"Lo mau ngapain? Mau perkosa gue?" Pertanyaan tak terduga membuat Gallan terkejut seketika. Kemudian, ia berusaha biasa saja.

"Kalau iya kenapa? Gue gemes banget sama lo cebong."

"Yaudah coba aja. Paling nanti gue hamil, terus Papa penggal kepala lo, deh."

Gallan tersenyum devil, "nggak mungkin. Paling langsung dinikahin, secara kita nggak sedarah."

"Nggak sudi gue nikah sama lo. Manusia bejat dan serakah!"

"Bilang sekali lagi." Balas Gallan yang nada ucapannya terdengar seperti bisikan.

STEP [LOVE] BROTHER Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang