27 || Ketahuan

423 7 1
                                    

Adel menutup pintu mobil Gallan dengan kasar. Lalu ia berjalan meninggalkan Gallan yang masih termenung di dalam mobil. Lelaki itu meremat stirnya, sorot matanya menandakan betapa kesalnya Gallan.

Gallan masuk rumah bersamaan pintu kamar Adel yang tetutup kencang. Tanpa berpikir lagi, Gallan langsung menghampiri dan membuka pintu kamar Adel yang tidak terkunci.

"Wow!"

Mendengar suara, Adel berbalik dan reflek menutupi dirinya yang hanya menggunakan tank top dengan kedua tangan.

"LO NGAPAIN MASUK-MASUK NGGAK KETUK PINTU ANJ!"

"Lo sendiri kenapa pintu nggak di kunci?"

"KELUAR!!"

"Apanya?" Ledek Gallan yang kini langkahnya semakin mendekat.

Adel reflek mundur, "Keluar, Gall! Gue mau tidur. Gue capek, lagi nggak mau debat sama lo!"

Gallan tidak mematuhi perkataan Adel, justru langkahnya semakin dekat dan tanpa aba-aba ia menarik tangan Adel agar mendekat ke arahnya. Seragam sekolah yang semua di tangan gadis itu kini sudah terjatuh ke lantai. Adel tidak bisa berkutik ketika tubuhnya terkunci di dekapan Gallan.

"Mau apa lo?!"

"Mau lo!"

"Lepasin gue, Gall!" Adel berusaha berontak, ia mengguncang tubuhnya sendiri agar bisa terlepas dari Gallan.

"Hari ini lo udah bikin gue kesal setengah mati! Pertama, teman-teman lo palak gue. Kedua, lo enak-enakan main sama Zein malah gue yang jadi babu buat jemput lo!"

Adel merotasikan kedua matanya, "Lo sendiri yang mau jemput gue, kan? Giliran gue minta jemput kenapa marah?"

"Tapi nggak jemput lo di saat lagi pacaran sama Zein!" Sentak Gallan.

Ada keheningan di antara mereka beberapa detik. Hingga suara Adel membuat Gallan terkejut dalam diam, "Cemburu?"

"Iya." Gallan melepas dirinya dari Adel.

"Gue cemburu. Lo pikir ungkapan gue semalam bohongan? Lo pikir gue lagi mabuk?"

Adel menghela napas, "Gue capek, Gall. Lo bisa keluar?"

Adel benar-benar tidak bersemangat untuk menanggapi ocehan Gallan. Ia berbalik dan mengambil seragam sekolahnya yang terjatuh ke lantai. Lalu ia sampirkan di kursi belajarnya. Kini gadis itu hendak merebahkan tubuhnya ke ranjang, lagi-lagi tangan Gallan dengan cepat menarik Adel ke pelukannya.

"Anj--"

Adel terbungkam oleh bibir Gallan yang mendarat tanpa permisi. Kini kedua tangan Gallan merengkuh tubuh ramping Adel dengan kesan ingin memiliki. Kini bibir Gallan turun ke leher Adel, kedua mata lelaki itu terpejam awalnya, hingga gerakan agresif Gallan terhenti ketika sorot matanya menatap nanar ke arah leher Adel yang memerah.

Reflek Gallan mendorong tubuh Adel tanpa gadis itu mengerti.

"Apaan sih! Abis cium-cium malah kasar lagi."

Gallan tidak menjawab. Ia berbalik dan keluar dari kamar Adel begitu saja.

"Lah, dasar anak monyet!"

•••••••••
.
.
.

Mybofie😍
Bagaimana tadi?
Gallan marah-marah sama lo?

Adel
Nggak. Mau marah juga biarin

Mybofie 😍
Kenapa blm tidur?

Adel
Belum ngantuk

STEP [LOVE] BROTHER Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang