~ Wanna play with me? ~
Suara hingar bingar musik mengalun, memecahkan heningnya malam di jalanan kota yang sepi.
Lampu neon berwarna navy dengan perpaduan warna emas, membentuk tulisan serta lambang bulan.
Menjalin menjadi satu, sehingga menjadi daya tarik tersendiri.
"Bar Blue Kristal Moon"
Gedung Bar ini memiliki tiga lantai, dengan pencahayaan yang terang. Memiliki konsep yang berbeda dengan Bar pada umumnya.
Sebuah Bar ternama dengan bintang lima yang terpajang jelas di depan gedung, lobi Bar berkarpet merah dengan mewah.
Beberapa butler & maid berbaris di lobi, siap menerima para klien dan mengantar mereka menuju lantai serta ruangan yang mereka pinta.
Terdapat 3 lantai dengan tarif yang berbeda, dan pelayanan yang tentunya berbeda.
Seperti dilantai pertama, terdapat tempat untuk menikmati hidangan minuman yang memabukkan beserta bertender.
Panggung lengkap dengan musik, dan penari untuk menghibur pelanggan, dance floor pun kini mulai dipenuhi.
Bagian atas ruangan pertama ini langsung menembus kebagian atas, tak ada pembatasan antar lantai.
Lantai dua dan tiga ini dibatasi dengan cermin yang tak tembus pandang, jadi para pelanggan bisa melihat apa saja yang terjadi di lantai pertama.
Sama seperti aula panggung pelelangan, panggung musik diletakkan ditengah sebagai pusat.
"Kenapa lah kita harus melakukan pertemuan di Bar seperti ini?!" pekik salah seorang laki - laki dengan kesal.
Dilantai ketiga, ruangan VVIP terdapat enam laki - laki sedang berkumpul membahas sesuatu.
Salah seorang berkemeja biru muda hanya mendengus kesal, "Orang itu yang memesannya, kau cukup nikmati saja"
"Kau benar Ice, lihatlah orang - orang bodoh dibawah sana. Saling bertarung memperebutkan wanita bar" celetuk Solar selagi menaikkan kaca matanya.
Semua manik keenam laki - laki itu melirik pertempuran dibawah, ditangan mereka menggenggam segelas wine berkelas.
"Tebak siapa yang menang?" tanya Thorn tertarik, ia mengeluarkan Black card nya.
Senyum licik terpantri di wajah Blaze dan Taufan, mereka mengeluarkan masing - masing Black Card milik mereka.
Manik Ruby melirik ketiga saudaranya yang sedang bertaruh dengan malas, ia melirik seseorang yang sedari tadi menarik minatnya
"Aku bertaruh dengan mobil Bugatti Chiron Navy milikku yang baru, bukan kedua pria bodoh itu yang menang" ujar Halilintar tiba - tiba.
KAMU SEDANG MEMBACA
𝘚𝘦𝘯𝘢𝘯𝘥𝘪𝘬𝘢 | 𝘙𝘢𝘯𝘥𝘰𝘮 𝘌𝘭𝘦𝘮𝘦𝘯𝘵𝘢𝘭 𝘉𝘳𝘰𝘵𝘩𝘦𝘳
FanfictionStory spin off dari Elemental Daily, Secret Lullaby, dan Bentala [Hampir semua chapternya rate aman, kecuali beberapa yang sudah di kasi Disclaimer jadi bisa langsung skip ke next chapter] Pokoknya : - Kegabutan Elemental Brother - Ke overprotectiv...