>>><<<
Long Story Au
Keseruan Barudak BoEl & BoFu
- Sedang dilakukannya sensus penduduk untuk menata para jomblo yang belum menemukan jodoh -
Happy Reading
>>><<<
Terik mentari terlihat bersinar penuh membara, begitu menyengat kulit. Menembus skincare, bodycare, dan perawatan lainnya untuk menahan panas.
Tak ada yang mau keluar dari ruangan, lebih memilih berdiam didalam ruangan yang dingin dibantu oleh AC.
"Fuhhhh, panasnya ya ampun!" keluh seseorang.
Ia mengepakkan kerah vest tanpa lengannya dengan kencang, berharap ada sedikit udara yang bisa mendinginkan badannya.
Dibalik punggungnya, terdapat tulisan suatu nama perusahaan tempat ia bekerja.
Badan Pusat Statistik Daerah
Sensus PendudukHiasan lambang perusahaan, bendera negara, dan ikon lainnya terjarit di vest bagian depannya. Tak lupa, jaritan nama sang pegawai.
"Hah, ini mah bisa meleleh gue disini. Kampretlah, pantes engga ada yang mau ambil di daerah ini."
Papan ditangannya sudah beralih fungsi, menutupi wajahnya dari terik matahari.
Bulir - bulir keringat membasahi parasnya yang rupawan, hidung mancung bak seluncuran dan tatapan mata yang tajam mampu melemahkan hati para gadis.
Namun, semuanya telah terganti dengan wajah berkerut dan banjir keringat. "Oke, rumah pertama."
Ia menaikkan kacamatanya diatas kepalanya, melihat deretan nama - nama kepala keluarga yang akan dia sensus jumlah anggota keluarganya.
Supranello, kerap dipanggil Mas Sup oleh Ibu - Ibu pedagang nasi uduk di dekat kantornya.
Mas Sup ini masihlah muda, alias berondong jagung baru tumbuh. Laki - laki muda ini menjadi incaran para gadis muda dan gadis dewasa.
Parasnya yang menawan menjadi santapan emas bagi para janda dan Ibu - ibu yang ingin punya mantu tampan seperti Supra.
"Asem, ini engga ada es cekek lewat atau warung gitu. Haus, panas banget," keluhnya tak berhenti.
Ia merogoh saku vestnya, mengambil pena untuk mendata nama jalan dan daerah yang dilaluinya.
Kedua alis Supra menaut satu sama lain, merasa heran dengan nama jalan yang ditulisnya. "Sebenarnya, ada apa dengan hari ini?!"
"Jln. Putus cinta, Gang broken heart, kecamatan friendzone, kelurahan gagal move on, provinsi Halusinasi...,"
Supra lelah, ia menepuk dahinya dengan papan berisi berkas nama penduduk. Beginilah nasibnya, menjadi budak korporat.
Ia mengambil ponselnya, membuka salah satu aplikasi sosial medianya. Membuka kamera lalu mulai membagikan aktivitasnya bersama pengikutnya.
![](https://img.wattpad.com/cover/346675947-288-k308693.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
𝘚𝘦𝘯𝘢𝘯𝘥𝘪𝘬𝘢 | 𝘙𝘢𝘯𝘥𝘰𝘮 𝘌𝘭𝘦𝘮𝘦𝘯𝘵𝘢𝘭 𝘉𝘳𝘰𝘵𝘩𝘦𝘳
FanficStory spin off dari Elemental Daily, Secret Lullaby, dan Bentala [Hampir semua chapternya rate aman, kecuali beberapa yang sudah di kasi Disclaimer jadi bisa langsung skip ke next chapter] Pokoknya : - Kegabutan Elemental Brother - Ke overprotectiv...