• Buy 1 Get 2 •

1.3K 130 21
                                    


Elemental Fusion

Long Story Au

Keseruan Barudak BoFu
Trio Ori Fusion

Buy 1 get 2 •

Happy Reading

•●•


"Akh, tidakk!"

Teriakan panjang nan nyaring membelah derai hujan yang deras di luar rumah, beberapa guntur berbunyi saling bersahutan.

Suara langkah kaki terdengar cepat, sedikit gaduh saat remaja laki - laki tadi sampai di ruang keluarga.

Siaran televisi berbunyi dengan volume sedang, layar pipih panjang itu menayangkan drama korea terbaru yang dinanti oleh para peminat drakor.

"Syukurlah, baru opening," ucap syukur seorang remaja laki - laki yang baru saja sampai.

Deru napasnya tidak beraturan setelah ia berlarian dari arah dapur, terlihat jelas dari keringat yang membasahi dahinya.

"Oke, masih sempat," gumamnya pelan.

Remaja itu membawa remote televisinya kembali ke dapur, ia berlari kencang agar tidak ketinggalan serial dramanya.

Sesampainya di dapur, remaja itu langsung mematikan kompornya. Menuangkan air panas ke dalam mug coklat panasnya, aroma coklat mulai memenuhi dapur.

Setelah sesuai takaran, remaja itu meletakkan pancinya pada wastafel. Mengambil mangkuk lalu penjepit makanan untuk mengambil siomay yang baru saja ia panaskan.

Remaja itu bergerak sangat cepat, memindahkan semua siomay itu ke dalam mangkuknya.

"Harus cepat, jangan sampai yang lain menonton siaran lain!" pekiknya pelan.

Tangannya kembali menyambar wajan kecil yang tergantung, menghidupkan kompor lalu menuangkan bumbu chili oil instan.

Memasaknya sebentar lalu menuangkannya ke dalam mangkuk yang berisi siomay kesukaannya, "Unh, wangi."

Sudah siap semuanya, remaja itu membawa semua perbekalan untuk menonton drakor ke ruang keluarga.

Tak lupa remote televisinya terjepit diketiaknya, beberapa camilan juga ia jepit diketiak kirinya.

"Yeay, nonton!" Glacier memekik senang.

Ia meletakkan semua cemilan dan mangkuk siomaynya ke atas meja, serial dramanya sudah dimulai dengan adegan sekolahan seperti biasanya.

Glacier meniup pelan cokelat panas di dalam gelas mugnya, sesekali menghirup aroma coklat yang membuat dirinya damai.

"Ih, jangan lewat sana!" teriaknya tiba - tiba.

Manik perpaduan biru emasnya menatap layar televisi dengan kesal, coklat panasnya ia minum dengan cepat lalu meletakkannya kembali.

Kedua tangannya lalu mengambil mangkuk siomaynya, menjepit salah satu dengan sumpit lalu memasukkannya ke dalam mulut.

Fokusnya masih pada drama yang masih terus berjalan, adegan sang pria melakukan tindakan bully pada karakter utama perempuannya.

Kunyahan siomay dimulutnya semakin cepat, "Kan, udah Cicy bilangin. Jangan lewat sana, bodoh banget sih!"

"Cowok itu jahat, jangan suka sama dia!" pekiknya kasar.

Selagi mengunyah, ia menyambar beberapa bungkus keripik lalu menyampurnya ke dalam mangkuk siomaynya.

𝘚𝘦𝘯𝘢𝘯𝘥𝘪𝘬𝘢 | 𝘙𝘢𝘯𝘥𝘰𝘮 𝘌𝘭𝘦𝘮𝘦𝘯𝘵𝘢𝘭 𝘉𝘳𝘰𝘵𝘩𝘦𝘳Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang