•18+ (2)•

3.8K 165 363
                                    

"Lama tak jumpa Agen Kristal~~
atau ku panggil My Gemgem?"


Halilintar semakin mendekatkan dirinya ke leher Kristal, menghirup aroma vanilla yang disembunyikan oleh pemiliknya.

Hidung mancungnya, sengaja ia sentuhankan pada leher jenjang laki - laki manis dipelukannya.

Lengannya meremat pinggang kecil nan menggoda itu, "Masih sama seperti dulu eh~~"

Kristal menahan suara desahannya, ia paling sensitif di bagian lehernya dan laki - laki tinggi didepannya tahu kelemahannya.

Mempertahankan wajah dinginnya, Kristal langsung mendorong dada Halilintar dan berkilah ke belakang.

Dengan cepat, Kristal menodongkan pisau kecilnya pada leher Halilintar.

Senyuman licik ia perlihatkan, "Well, sepertinya anda salah orang Tuan Voltra"

Elemental yang lain hampir saja mengambil pistol di saku mereka, tetapi dihentikan oleh Halilintar.

Halilintar tersenyum puas, ia sangat yakin bahwa orang yang sedang mengancam lehernya adalah Gempa kecilnya saat di akademik.

"Oh ya? Aku tak mungkin salah orang" kekeuh Halilintar.

Saat menjalankan pekerjaan mereka sebagai Mafia, dirinya dan saudaranya yang lain menggunakan nama samaran.

Manik rubynya tak akan salah mengenali seseorang, terutama sosok yang sangat menarik hatinya.

Halilintar melirik saudaranya yang lain, seolah sedang memberikan rencananya untuk menangkap kelinci nakal yang lepas.

Merasa terancam, Kristal dengan pengalamannya selama di Bar. Ia melompat menjauhi Halilintar.

Taufan mendekati Halilintar, menyenderkan lengannya pada bahu kakak sulungnya.

"Oh hei, kenapa menjauh kelinci kecil?" Taufan dengan senyum liciknya.

Kristal berdecih kesal, ia terpojok. Enam mafia sedang memojokinya, ditambah perbedaan tubuh yang kentara.

'Sial, mereka keroyokan!' Teriak Kristal dalam hatinya.

Bersikap tenang, ia tersenyum kembali dan melangkah pelan mendekati pintu keluar.

"Yup, waktu saya telah selesai melayani anda semua. Jadi, saya pamit undur diri, terimakasih sudah menggunakan Bar kami sebagai forum diskusi kalian"

Kristal membungkukkan pundaknya, lalu meraih gagang pintu dengan cepat.

Sesaat ia memegang gagang pintu, seseorang telah menarik lengannya dengan kuat.

Kristal langsung memutar lengannya agar terlepas dari cengkraman Blaze, ia berputar lalu mengeluarkan kipas pisau  dari lengan jasnya.

Kristal langsung memutar lengannya agar terlepas dari cengkraman Blaze, ia berputar lalu mengeluarkan kipas pisau  dari lengan jasnya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
𝘚𝘦𝘯𝘢𝘯𝘥𝘪𝘬𝘢 | 𝘙𝘢𝘯𝘥𝘰𝘮 𝘌𝘭𝘦𝘮𝘦𝘯𝘵𝘢𝘭 𝘉𝘳𝘰𝘵𝘩𝘦𝘳Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang