• Punya Kami •

4.4K 248 446
                                    

Ninoninoo~~~

Taufan : Dibuat kesal, kaget, marah sama daily elemental, dihibur oleh senandika~~

Blaze : part flasback nya gemgem memang menguras emosi😤😮‍💨

Gentar : dah sana abang² bujang shush pergi! Ini book kami lah 🖕😑

~~~~

Alarm jam berdering dengan kuat, membangunkan seorang remaja dari tidurnya.

Mentari pagi belum menyingsing dari timur, Gempa telah terduduk di tepi ranjangnya.

Meregangkan kedua lengannya, "Masak apa kita hari ini?" gumamnya pelan.

Ia pun melangkah keluar kamar, bersiap untuk membuat sarapan pagi untuk semua saudaranya.

Selangkah menuju dapur, aroma masakan telah menguar dari dapur. Bunyi alat masak, piring, dan suara meja memenuhi area dapur.

"Eh... setan pagi mana yang merasuki salah satu saudaraku dan membuat sarapan?" ucap Gempa selagi melangkah perlahan.

Ia berjalan mengendap  - ngendap seperti polisi yang ingin menangkap pencuri, di kedua tangannya terdapat tongkat kayu yang lumayan besar.

Entah darimana Gempa dapatkan tongkat kayu...

"Nah, setan mana kalian?!" teriak Gempa kuat saat ia telah keluar dari persembunyiannya.

Semua orang yang ada di dapur dan meja makan memberhentikan gerakan mereka, semuanya menoleh ke arah Gempa.

Ditatap sedemikian, Gempa menurunkan tongkat kayunya dan terkekeh malu.

"Ah ehehe ada yang aneh denganku?" tanya Gempa pelan.

Manik emas milik Gempa melebar, ketika semua orang yang ada di dapur berlari mendekatinya.

"Kak Gemgem!"

"Uwarghhh! Kalian siapa?!!"

Gempa tak bisa menahan teriakannya, pasalnya dia bingung dengan semua orang yang tiba - tiba muncul di dapurnya.

Ditambah wajah mereka mirip semua dengannya, hanya berbeda baju dan sikap.

Mereka saling berpelukan dan jatuh kelantai, saling berlomba mencari kehangatan dari pelukan Gempa.

Suara gaduh dapat Gempa dengar dari lantai atas, sepertinya ia mengkagetkan semua saudaranya.

"Gempa!! Jangan lagi!"

Teriak Halilintar dan Taufan secara bersamaan saat tiba di dapur, semua saudaranya masih belum sadar sepenuhnya.

Lihat saja Ice yang memaksa dirinya berlari dengan mata tertutup, Thorn yang digendong oleh Blaze.

Solar yang menumpang di hoverboard milik Taufan yang melayang terbang, pemiliknya saja berlari.

"Ehe maafkan" cicit Gempa, ia bersalah telah membuat semua saudaranya panik.

Semua elemental menghela nafas gusar, mereka pikir terjadi sesuatu pada saudara kesayangan mereka.

"Bisa bantu aku? Aku tak tahu siapa yang sedang memelukku" pinta Gempa yang masih bersusah payah melepaskan para anak kecil yang sedang memeluknya erat.

Mereka semua mengangguk dan mendekati Gempa, membantu melepaskan para kurcaci yang menempel seperti lintah.

"Ngga mau lepas, Frosty mau sama Kak Gemgem!" bantah salah satu para anak kecil.

Semakin Ice di lawan, semakin kesal dibuatnya. Ia membekukan setengah badan sang anak kecil yang memanggil dirinya Frosty.

"Huwee Kak Gem, si polar bear tu jahatt" menangis sudah anak kecil itu.

𝘚𝘦𝘯𝘢𝘯𝘥𝘪𝘬𝘢 | 𝘙𝘢𝘯𝘥𝘰𝘮 𝘌𝘭𝘦𝘮𝘦𝘯𝘵𝘢𝘭 𝘉𝘳𝘰𝘵𝘩𝘦𝘳Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang