• Gemparella •

2.3K 136 31
                                    

Kerajaan Emperor kini sedang mengadakan pesta meriah, merayakan mekarnya bunga plum setiap 5 tahun sekali.

Bunga plum sangat di hormati di wilayah Kerajaan Emperor, seakan memiliki cerita legendanya sendiri.

Bunga plum berwarna putih sangat di junjung tinggi, dibandingkan Bunga plum berwarna merah muda pada umumnya.

Legenda mengatakan, dahulu saat Raja kedua memimpin. Kerajaan Emperor sempat dalam keadaan krisis air dan dilanda kekeringan.

Raja kedua lalu melakukan pertapaan di dekat lahan yang tandus, berdoa agar dewa dewi kesuburan mau memberikan berkahnya.

Setelah beberapa bulan berlalu, setangkai bunga plum putih jatuh di atas kepala sang Raja.

Tak menghiraukannya, sang Raja tetap melakukan semedinya dengan khusyuk.
Merasa tersentuh, dewi kesuburan akhirnya memberikan berkahnya.

Pohon bunga plum itu semakin lebat, air sungai mulai mengalir. Rumput - rumputan mulai hijau kembali, sang Dewi pun memberikan amanah pada Raja Kedua.

Sang Raja diminta untuk menanam bunga plum di halaman pusat Kerajaan, suatu saat akan ada kejadian yang sama dengan saat ini.

Pemilik pohon bunga plum yang asli akan muncul, sosok itu harus dimuliakan.

Sang Raja menyetujuinya begitu saja, ia juga bersumpah akan menceritakan semua ini pada keturunannya.

Sang dewi kesuburan tersenyum melihat kesungguhan sang Raja, akhirnya wilayah Kerajaan Emperor kembali berseri.

Kejadian yang diucapkan oleh sang Dewi benar adanya.

Akhir - akhir ini hujan tidak datang, air sungai mulai surut dan ladang pun mulai kering.

Raja Emperor saat ini tengah membaca kembali berkas - berkas peninggalan Raja sebelumnya, pohon plum pun kini mulai kering.

Amato memijat keningnya, memikirkan keadaan wilayahnya untuk 3 hari kedepan.

"Ayahanda, apa sudah menemukan sesuatu?" tanya salah satu Pangeran.

Amato mengangguk, ia melirik Taufan yang mendekatinya. "Kita harus mencari utusan sang Dewi Kesuburan",

"Kenapa kita tidak menggunakan kekuatan kita saja Ayah, untuk mengembalikan keadaan saat ini" ujar Solar.

Blaze mengangguk setuju, "Aku setuju",

Sang Raja menggeleng, menanggapi perkataan semua anaknya. "Pada catatan yang ditinggalkan Raja sebelumnya, kita dilarang menggunakan kuasa Elemental",

Semua Pangeran menatap sang Raja aneh, terutama pada legenda yang sangat dipercayai hingga sekarang.

"Lalu, bagaimana kita akan menemukan utusan sang dewi ini Ayahanda?" tanya Ice selagi melirik pohon Bunga Plum dari sebalik kaca.

Manik biru lautannya terbelalak kaget, seseorang sedang berada di halaman pusat yang hanya boleh dimasuki oleh anggota keluarga Kerajaan.

Ia bangkit dari duduknya dengan kuat, sehingga menimbulkan suara yang keras.

"Ada apa Ice?" tanya Halilintar sang Pangeran Mahkota saat ini.

Tak mengubris pertanyaan kakak sulungnya, ia membuka jendela besar disebelahnya.

Mengambil jubahnya yang ia taruh di sandaran kursi, lalu menggunakan kekuatan es nya untuk turun dari istana yang tinggi.

Seluncur Ice

Halilintar mengikuti arah pandang adiknya, seseorang tengah berdiri dihadapan pohon plum keluarga mereka.

Sosok laki - laki yang seumuran dengan mereka, tengah menepuk beberapa kali batang suci pohon bunga plum.

𝘚𝘦𝘯𝘢𝘯𝘥𝘪𝘬𝘢 | 𝘙𝘢𝘯𝘥𝘰𝘮 𝘌𝘭𝘦𝘮𝘦𝘯𝘵𝘢𝘭 𝘉𝘳𝘰𝘵𝘩𝘦𝘳Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang