• Cloud Bread •

2K 138 133
                                    

[Not Ship! Sibling only]
Trio Ori

Warn!

'Long Story'

•○•

~ Dengarkan musiknya saat membaca,
maka kamu akan merasakan rasanya pengorbanan demi seseorang yang kamu sayangi ~

•○•

•○•

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

•○•

Kicauan burung - burung terdengar merdu, hembusan angin menerpa dedaunan pada tangkai - tangkai pepohonan.

Serbuk bunga terlepas dari benang sari, tercampur dengan angin pagi yang mampu menenangkan jiwa yang menghirupnya.

"Harum nya" ujar remaja laki - laki yang sedang terduduk di kursi taman.

Kedua tangannya di regangkan, dada nya mengembang dan mengempis dengan teratur.

Kaos tipis babyblue yang di pakainya terlihat kusut, sesekali ia melakukan gerakan olahraga ringan.

"Kelapa tua, kelapa muda... selamat pagi semuanya~~~" ucap Taufan mendayu.

Senyuman bangga terlihat di parasnya, merasa bangga dengan pantun yang baru saja ia lantunkan.

"Pantun mu tidak nyambung, sialan" hardik seseorang yang baru saja datang dari arah belakang Taufan.

Taufan mendengus kesal, ia menjulurkan kedua jari tengah miliknya pada kakak sulungnya.

"Kau merusak cuaca yang bagus ini, fak kata gue teh!" sembur Taufan kesal.

Halilintar yang dikatai kasar hanya menatap tajam adiknya, ia melemparkan hoodie milik Taufan ke wajah adiknya.

Melampiaskan kekesalannya di pagi hari, "Sekarang musim dingin bodoh, cepat pakai hoodiemu".

Taufan semakin kesal, kakak sulungnya itu memperlakukan dirinya seperti anak kecil lagi.

"Kau ini seperti kakek kakek saja, huh" dengus Taufan tak terima.

Walau begitu, ia tetap memakai hoodie pemberian kakaknya. Tak ia pungkiri, badannya mulai menggigil.

Halilintar tersenyum tipis, senang adiknya mengikuti perkataannya.

Saat adiknya telah selesai memakai hoodienya, Halilintar melempar tote bag kecil pada pangkuan Taufan.

"Makanlah itu, aku tahu kalian berdua belum sarapan karena Gempa bangun kesiangan" ujar Halilintar pelan.

Taufan menatap tote bag di pangkuan nya dengan mata berbinar, senang melihat sebungkus roti blueberry dan sekotak susu coklat.

𝘚𝘦𝘯𝘢𝘯𝘥𝘪𝘬𝘢 | 𝘙𝘢𝘯𝘥𝘰𝘮 𝘌𝘭𝘦𝘮𝘦𝘯𝘵𝘢𝘭 𝘉𝘳𝘰𝘵𝘩𝘦𝘳Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang