𝘚𝘦𝘯𝘢𝘯𝘥𝘪𝘬𝘢 | 𝘙𝘢𝘯𝘥𝘰𝘮 𝘌𝘭𝘦𝘮𝘦𝘯𝘵𝘢𝘭 𝘉𝘳𝘰𝘵𝘩𝘦𝘳

• Hipnotis •

>>><<<

Long Story Au

Keseruan Barudak BoEl & BoFu

- Sebenarnya semua orang bisa melakukan teknik hipnotis, sekarang tergantung diri sendiri -

Spesial chapter for
timurlaut2
Happy Birthday
(Sorry, I am late)

Happy Reading

>>><<<

Entah sudah berapa minggu berlalu, matahari berada pada tahap titik terangnya yang menyengat.

Memang bermanfaat bagi semuanya, terutama para kaum Ibu - Ibu, ras terkuat di bumi. Alien pun kalah.

Kata para Ibu - Ibu, sinar mataharinya buat keringkan pakaian, sprai, selimut dan lainnya. Salah satunya, ikan asin kering.

Tak hanya itu saja, bahkan para kang PLN dan teknik perkabelan pun merasa bersyukur. Panel surya mereka menerima banyak sinar matahari untuk dijadikan simpanan energi pada baterai.

"Benar, Gem pun setuju." Celetuk seorang remaja dari arah dapur.

Remaja laki - laki tersebut sedang mencuci perabotan masak yang penuh tepung dan mentega, sebelumnya ia sedang mengaduk adonan kue.

Raganya memang mencuci, tapi kedua telinganya berfokus pada televisi yang sedang menayangkan berita cuaca hari ini.

"Bagus, semuanya pasti cepat kering dalam sehari," ucapnya selagi mengintip semua jemurannya dari jendela dapur.

Pagi tadi ia sudah sibuk mencuci dan menjemur semua pakaian kotor, seprai, sepatu semua saudaranya, tas, dan topi.

Tak lupa, ia juga mengaktifkan panel surya buatan adik bungsunya. Lumayan hemat energi dan hemat uang.

Sekarang hari libur, seharian ia akan sibuk dengan semua pekerjaan rumah. Remaja itu bernama Gempa, Gempa Keandra.

Remaja berstatus siswa menengah akhir dengan label Ketua osis terpercaya, banyak kerjaan menimpa dirinya hingga mengabaikan kesehatannya sendiri.

Kalau disuruh istirahat oleh saudara - saudaranya yang lain, jawabannya akan selalu sama.

"Tenang saja, Gem bisa handle ini yah."

Tak lupa, senyuman tipis yang berusaha mengelabui wajahnya yang lelah dan ingin tidur.

Gempa melirik kue yang sedang terpanggang di dalam oven, aroma kayu manis dari kue miliknya mulai mengudara mengelilingi area rumah.

"Hum! Kembangnya bagus, Gem harus buat krimnya sekarang," monolognya.

Tinggal satu loyang kotor, maka semuanya akan bersih dan tertata kembali.

Namun, pergerakannya sempat terhenti ketika mendengar suara langkah kaki yang mendekatinya.

Tak menghiraukan siapa yang akan datang, Gempa melanjutkan mencuci loyangnya yang kotor dengan tepung yang lengket.