• Unlimited Love •

2.7K 134 166
                                    

Warning : TauGem!
Wajib dengarin lagu diatas, bisa buka spotify atau aplikasi lagu lainnya.
WAJIB hukumnya

Boboiboy milik Monsta
Senandika
By Nop_nopa

》◇《


Apa kamu percaya dengan hantu ataupun roh?

Kalau jawabanku, aku percaya dengan sangat yakin.

Selama penantian lama kala itu, aku selalu terhantui oleh bayangan wajah kekasihku.

Wajah tirus dengan senyuman manis, manik emasnya selalu berbinar ketika ia sedang menatapku.

Tawanya selalu menyejukkan relung hatiku, namun sejak kejadian itu terjadi semuanya menjadi runyam.

Aku merutuki diriku sendiri, pemikiran egoisku terlalu mendesakku untuk mengakhiri hidupku.

Mengabaikan semua orang yang menyayangiku, hanya saja kepalaku menjadi tenang saat aku berdiri ditepian jembatan.

"Hey Taufan, kamu melamun lagi"

Aku menoleh, melihat seseorang yang sedang melayang didepan wajahku.

Senyuman khas miliknya masih sama, teduh dan menenangkan diriku.

"Ngga boleh bengong, nanti ada hantu yang gangguin kamu tahu"

Aku terkekeh kecil, menggapai telapak tangannya yang terlihat samar. Menggenggamnya pelan, lalu menarik tubuh kecil itu kedalam pelukanku.

"Iya, hantunya itu kamu, Gemmy" ucapku pelan.

Aku masih tidak bisa menerima, jikalau kekasihku telah berada diantara garis kehidupan dan kematian.

Kekasihku, Gempa Aleandra dinyatakan koma.

Dia koma karena melindungiku dari sergapan musuh keluargaku, tak kenal takut membantuku dalam menghindari puluhan tembakan.

Masih terekam jelas di alam bawah sadarku, tubuhnya yang berlumuran darah dan manik emasnya yang mulai meredup.

Dia, kekasihku melindungiku dari bidikan sniper yang mengincar kepala dan jantungku.

"Aku tidak menjadi hantu, hanya roh yang sedang berjalan - jalan. Dasar muson bodoh, huft"

Mulutnya memang sering meneriakiku, namun tindakannya tetap memelukku dengan hangat.

"Bukannya roh dan hantu itu mirip yah, sama - sama melayang" ledekku.

Gempa melepaskan pelukanku, ia mendorong dahiku dengan kuat. Mampu membuat diriku menjauh dari tepian jembatan.

"Tuhan menciptakan mu dengan kadar kebodohan yang tinggi, untung ganteng"

Cibirannya selalu pedas, tapi tak mampu menyakiti perasaanku.

Benar, aku terlalu bodoh untuk tetap mencintaimu meskipun berbeda dunia.

Aku mengusap dahiku yang sakit, "He, kasarnya pacarku ini",

Dia tertawa riang, kedua pipinya memerah.

Namun, tawa itu akhirnya terhenti. Senyuman diwajahnya itu, terlihat berbeda.

Jantungku berdetak kencang, seakan memberitahukan hal buruk akan terjadi.

Tenggorokan ku kering, sekedar menelan air liur saja susah.

𝘚𝘦𝘯𝘢𝘯𝘥𝘪𝘬𝘢 | 𝘙𝘢𝘯𝘥𝘰𝘮 𝘌𝘭𝘦𝘮𝘦𝘯𝘵𝘢𝘭 𝘉𝘳𝘰𝘵𝘩𝘦𝘳Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang