• Broken Beach •

2.2K 119 86
                                    

Warning : TauGem!
Ship! Not Sibling!

Wajib dengarin lagu diatas, bisa buka spotify atau aplikasi lagu lainnya.
WAJIB hukumnya

Boboiboy milik Monsta
Senandika
By Nop_nopa

》◇《

Semilir angin pantai menerbangkan daun - daun pohon kelapa, ombak kecil menerpa tepian pantai

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


Semilir angin pantai menerbangkan daun - daun pohon kelapa, ombak kecil menerpa tepian pantai.

Pasir putih terbentang luas, terlihat beberapa kerang yang terdampar di daratan.

Pemandangan yang sangat memanjakan mata, terlihat seseorang sedang menikmati keindahan pantai.

Terduduk dengan santai, membiarkan air pantai bermain dengan kedua kakinya yang tanpa alas kaki.

"Gempa, kenapa kau tidak memakai topimu?", tanya seseorang yang baru saja datang.

Seseorang itu langsung memakaikan topi pada Gempa, ia tersenyum sendu menatap raut wajah Gempa yang tertunduk.

"Aku lupa memakainya Fan, lagipula sinar matahari tidak terlalu terik", jawab Gempa pelan.

Ia menepuk pasir di sebelahnya, meminta seseorang yang baru datang itu untuk duduk di sebelahnya.

Seseorang itu adalah Taufan, remaja laki - laki yang rela berlari dari penginapan untuk mencari Gempa yang tak memakai topinya.

Mengabaikan rasa sesak di dadanya, ia tetap memaksakan dirinya untuk mencari kekasih hatinya, Gempa.

Taufan menghela nafasnya panjang, ia menuruti permintaan Gempa untuk duduk disebelahnya.

Ia langsung menggenggam tangan Gempa erat, menatap wajah kekasihnya yang masih menatap laut lepas di hadapannya.

"Fan kamu tahu, kalau aku sangat menyayangimu lebih dari nyawaku sendiri" ucap Gempa.

Taufan mengangguk pelan, "Aku tahu itu", Taufan semakin mengeratkan genggaman tangannya pada Gempa.

Takut jika ia lepas, maka Gempa akan meninggalkannya. "Jangan berpikir yang aneh - aneh Gem",

Gempa terkekeh kecil, ia lalu menoleh ke Taufan. "Ada apa dengan raut sedih itu, sangat tidak cocok dengan Taufan si pembuat masalah".

Taufan mengabaikan perkataan Gempa, ia langsung memeluk tubuh ringkih kekasihnya dengan erat. "Ralat Gem, aku tidak membuat masalah lagi".

Gempa hanya tertawa kecil, ia membalas pelukan kekasihnya. Mengusap punggung dan kepala Taufan dengan pelan, berusaha menenangkan perasaan kekasihnya.

"Fan, kamu masih ingat engga, sama kejadian minggu lalu yang membuat kita bertengkar hebat?",

Gempa berusaha melepaskan pelukan Taufan, namun kekasihnya semakin memeluknya. Dapat ia rasakan, pundaknya basah karena sesuatu.

𝘚𝘦𝘯𝘢𝘯𝘥𝘪𝘬𝘢 | 𝘙𝘢𝘯𝘥𝘰𝘮 𝘌𝘭𝘦𝘮𝘦𝘯𝘵𝘢𝘭 𝘉𝘳𝘰𝘵𝘩𝘦𝘳Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang