Catatan penulis:
Makasih banget ya yang udah nunggu bab selanjutnya
Happy reading guys...***
Iruma terbangun di alam manusia. Saat itu ia ada di sebuah hutan, ia di temukan oleh polisi hutan yang tengah berpatroli saat malam hari.
Kini ia tengah ada di pos pengamanan polisi hutan, ia melihat polisi itu tengah menghubungi polisi pusat untuk mencari identitasnya.
Iruma tentunya tidak mengatakan apa apa mengenai dirinya, ia tak membuka mulutnya sedikit pun, ia hanya mengatakan namanya dan tanggal ia lahir saja.
Karena sudah dia ajarkan mandiri sejak kecil tentunya ia akan tahu bahwa sangat mudah polisi melacak orang tuanya tapi yang ada di pikirannya saat ini bukanlah kekhawatiran bahwa ia akan ketahuan menyembunyikan sesuatu ,tapi ia khawatir tentang reaksi orang tuanya ketika mengetahui bahwa anak yang mereka jual kepada iblis kembali dengan selamat.
Hali itu memenuhi pikiran iruma. Sambil memegang teh panas dan selimut tebal yang menyelimuti tubuhnya ia melihat jari tengah kanannya yang seharusnya terdapat cincin kini telah hilang karena Baal mengambilnya karena alasan bahwa itu adalah barang berharga alam bawah yang tak boleh ia dapatkan.
Terasa sangat kosong, dan sangat kurang ia menatap tangannya dan mengepalkannya.
Ngeeeng....ckit( Suara mobil ceritanya)
Brak... Brak... (Suara pintu mobil)Terdengar suara mobil dari luar, itu adalah mobil polisi, setelah beberapa jam menunggu akhirnya polisi datang. Iruma cukup terkejut mengetahui bahwa orang tuanya datang bersama mereka. Awalnya ia tak mampu menatap wajah mereka.
Apakah ada kekesalan? Amarah? Benci?, Akhirnya iruma memutuskan untuk melihatnya dan alangkah terkejutnya ia setelah melihat wajah kedua orang tuanya.
Wajah mereka terlihat khawatir setengah mati, dan ada ketakutan di mata mereka. Dan semua itu murni dari mata mereka untuknya bukan kebohongan belaka.
"Apa kalian orang tua anak ini?" Tanya polisi hutan pada orang tuanya
"Ya itu benar, ini cek kartu keluarga saya" ayah iruma menjawab dengan lugas.
" Kalau begitu tunggu sebentar, aku akan mengecek keasliannya"
Polisi itu melenggang pergi, ibu iruma mendekati iruma dan duduk di sebelahnya lalu memegang tangannya yang dingin akibat udara malam.
"Kau seharusnya tetap di sana, di sana jauh lebih aman untukmu" ucap ibu iruma.
Iruma sangat bingung dengan kata kata ibunya, ia bertanya tanya apa maksud dengan ucapan ibunya itu, namun ketika hendak bertanya polisi hutan itu kembali dan mengkonfirmasi kebenaran kartu keluarga itu. Ayah iruma di tanyai beberapa pertanyaan seperti ^kenapa anak itu bisa berakhir di hutan tengah malam yang bersalju hanya mengenakan seragam sekolah^
Ayah iruma tentu menjawab pertanyaannya tanpa hambatan bahkan lancar saat berbohong, ia bilang bahwa iruma sempat kehilangan arah saat jalan jalan, ia awalnya bisa di hubungi namun saat di pertengahan ponselnya mati, kemungkinan karena baterainya habis. Ketika hendak melapor pada polisi, polisi sudah datang dan mengabari mereka.
Polisi tentu saja mempercayainya, akhirnya iruma diizinkan untuk pulang.
..
.
.
***
Keesokan harinya....
Iruma terbangun di kamar yang cukup tak asing, itu adalah kamarnya. Walaupun jarang karena ia menghabiskan hampir seluruh hidup nya di dunia manusia di luar.
KAMU SEDANG MEMBACA
The Lost Ending| Mairimashita Iruma-kun | (Ongoing)
FanfictionIdentitas iruma telah di ketahui semua orang, ia dikembalikan ke dunia manusia, namun fakta fakta tentang dirinya yang tak ia ketahui terkuak ke permukaan saat ia kembali ke alam manusia dan memutarbalikan kehidupannya 360 derajat. !Warning! -typo...