Bab 27 : Teka Teki

123 12 0
                                    

Iruma Pov

Setelah memasuki mansion, kami di arahkan menuju mansion barat dimana mansion itu adalah tempat untuk menerima tamu kehormatan.

Walaupun mereka dari fraksi yang berbeda ternyata mereka masih melakukan etika dengan sebagai mana mestinya.

Aku mendapatkan kamar yang cukup besar, kamar yang pemandangannya mengarah langsung ke taman barat yang berisi berbagai macam bunga.

Menurut beberapa rumor, bahwa saudari dari Marquess Waston memiliki ketertarikan terhadap tanaman, dan dikatakan hal itu juga berkaitan dengan kekuatan bakatnya.

Ya... Hal itu terlihat jelas dari taman yang benar benar indah bahkan di bawah sinar bulan sekalipun.

Bunga bunga itu mengingatkanku pada padang bunga di mimpiku, dan mengingatkanku pada gadis berambut biru yang di temui dalam mimpi itu.

Entah apa yang kurasakan, namun ada semacam kerinduan yang aneh.

Tok...tok...tok...

Aku mendengar suara mengetuk dari pintu, dan akhirnya membuyarkan lamunanku.

Ketika ku buk pintunya aku melihat Nyonya Avona tengah berdiri di sana.

"Bolehkah aku bicara denganmu"

"Tentu, silahkan masuk"

Aku mempersilahkannya masuk dan nyonya Avona pun duduk di sofa yang ada di tengah ruangan.

Aku pun menyusulnya dan duduk di sofa yang ada di hadapannya.

"Haruskah aku memanggil seseorang untuk membuat teh?"

"Tidak perlu, nyonya Marchioness saya baik baik saja,"

"Panggil aku Avona"

"Nyonya Avona"

Kini kami hanya duduk dalam diam, cahaya bulan yang memasuki jendela sebagai penerangan. Angin malam yang Sepoi Sepoi membuat suasana yang cukup canggung.

"Anu-"

"Anda mirip sekali dengan Shopia"

Nyonya Avona memotong ucapanku, aku tahu itu tak di sengaja karena kami berbicara bersamaan jadi aku tak merasa tersinggung.

Namun kata katanya itu membuatku terkejut.

"Anda mengenal ibu saya?"

Nyonya Avona menatapku dan tersenyum.

"Tentu saja, kami teman semenjak debutnya sebagai lady bangsawan,"

Itu mengejutkan, namun aku tak merasa aneh karena memang benar aku tak mengenal ibuku sama sekali, bahkan lukisan dan fotonya saja tak ada di mansion kami.

"Ibuku itu... Orang yang bagaimana?"

"Ibumu adalah orang yang ceria, cerdas, dan kreatif. Tapi terkadang ia selalu menyimpan rasa sakitnya sendirian, itu kebiasaannya,"

Ku mengangguk mengerti, aku mendapat beberapa gambaran tentang sikap ibu. Lalu terlintas sesuatu dalam benakku, kata kata Alexadre saat di kereta.

"Anu...izinkan saya bertanya sesuatu,"

"Apa itu?"

Aku menelan ludahku, aku ragu menanyakan hal ini.

"Tentang... Bagaimana ayah dan ibuku bisa menikah"

Nyonya Avona terdiam sejenak dan mulai tertawa.

"Oh... Tentang hal itu"

Nyonya Avona terdiam sejenak dan lanjut berbicara.

The Lost Ending| Mairimashita Iruma-kun | (Ongoing)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang