Bab 16 : Jatuh ke Neraka

290 28 0
                                    

!Warning!
Di bab ini akan ada adegan kekerasan, pembunuhan, dan semacamnya...
Pastikan anda tak memiliki trauma, phobia atau semacamnya untuk kenyamanan bersama...
Terimakasih

***

Ketika iruma membuka matanya, dia sudah berada di kamar yang asing. Kamar itu bukanlah kamar yang ia gunakan di mansion dimensional ciptaan Philip.

Interior di sana berwarna emas yang dipadukan dengan warna hitam, suasana di sana juga sangat dingin.

Ketika ia berusaha bangun untuk melihat ke jendela, tubuhnya tiba tiba terjatuh karena lemas.

Namun ia memaksakannya dan berlari melihat jendela. Bukannya taman bunga yang di penuhi bunga warna warni namun taman yang di penuhi salju dengan hujan salju yang memenuhinya. Di luar sana sangat putih.

"Apa? Dimana-"

Kreak...

Sebelum iruma menuntaskan kalimat nya, pintu terbuka dan beberapa maid masuk dengan makanan di troli makanannya.

Maid yang memiliki pakaian berbeda dari maid lain dan mengenakan kacamata itu membungkuk dan diikuti maid yang lain.

"Selamat pagi tuan muda, apa anda baik baik saja?"

Iruma terlihat kebingungan dengan situasinya saat ini.

"Siapa kalian? Ini... Ini dimana?"

Maid itu tak menjawab dan hanya terus menundukkan kepalanya.

"Ini rumahmu, tempat dimana kau lahir,"  ucap seseorang yang datang dari belakang maid itu.

Semua maid membuka jalan dan menunduk pada sosok itu.

"Siapa kau?" Tanya iruma.

"Hm... Sepertinya orang orang itu belum memberitahumu tentang aku,"

Iruma menatapnya waspada dan meniliknya hati hati.

"Kau, Duke Valentine, Alexandre Valentine,"

Alexandre yang mendengar hal itu, lalu tersenyum palsu dan mendekati iruma dan menepuk bahunya.

"Panggil aku ayah, aku adalah ayah kandungmu,"

Iruma semakin waspada terhadap Alexandre. Dan mulai mengepalkan tangannya.

"Benarkah begitu?..."

Tangan Alexandre meremas bahu iruma. Lalu mendekatkan mulutnya ke telinga iruma dan membisikan sesuatu.

"Apa kau tak ingin bertemu dengan ibumu?"

Iruma tersentak mendengar hal itu.

"A-apa...aku...bisa?"

Mendengar hal itu Alexandre mengeluarkan senyuman palsu.

"Tentu, tapi dengan syarat"

"Syarat?"

Alexandre kemudian menyuruh semua pelayan keluar dan meninggalkan mereka berdua. Iruma kemudian menatap Alexandre dengan pandangan penuh waspada.

"Syaratnya, kau harus belajar untuk menjadi penerus Duchy, dan kau tak boleh membantah apa pun perkataan ku, mudah kan?"

The Lost Ending| Mairimashita Iruma-kun | (Ongoing)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang