Bab 51 : Hiburan di hadapan api unggun

78 7 1
                                    

Setelah lama mengobrol, Syil kembali keluar untuk membantu persiapan istirahat.

Iruma yang merasa lebih baik ikut pergi keluar dari tenda.

Ternyata hari sudah malam, suhu di padang pasir menjadi turun drastis di bandingkan saat siang hari.

Angin yang kencang meniup pasir pasir dengan lembut.

Ia melihat semua orang tengah disibukkan dengan masing masing pekerjaan.

Tapi yang menarik perhatiannya adalah Callista yang tengah duduk di dekat api unggun sambil menggerutu.

Karena penasaran ia mendekatinya.

"Cal, kau kenapa?"

Bukannya jawaban yang iruma dapatkan, Callista hanya memberinya tatapan tajam.

"Kau masih kesal karena masalah tadi? Itukan masalah sepele" ucap Bernadin yang berjalan mendekat kepada mereka setelah mengobrol dengan Josh.

"Masalah sepele?! Aku tersinggung tahu," balas Callista dengan nada yang di tinggikan.

"Ada masalah apa sebenarnya?" Tanya iruma lagi.

"Ah, kau sudah baikan iruma?" Sapa Bernadin

Iruma tersenyum sebagai jawaban.

"Ia tersinggung dengan ucapan beberapa beastman serigala bawahan Do Sien tadi," jawab Xavier yang datang sambil membawa duamangkuk sup hangat.

Ia memberikan semangkuk pada iruma.

Di belakangnya diikuti Syil yang membawa tiga mangkuk sup yang akan di berikan pada Callista dan Bernadin.

"Terimakasih Syil," ucap Bernadin setelah menerima semangkuk sup.

Ketika Callista menerima bagiannya ia langsung menelan sup panas itu seperti sedang minum air dengan sangat kesal.

Hal itu membuat iruma terkejut.

'ah itu masih panas' batin iruma terkejut.

"Biar aku yang menceritakan nya pada anda tuan muda,"

.

.

.

Beberapa jam sebelum iruma tersadar.

Elderado dan Do Sien memutuskan untuk beristirahat sejenak sebelum kembali melanjutkan perjalanan ke kerajaan Beast.

Mereka hendak membangun tenda tenda untuk beristirahat dan mengatur barang bawaan yang berat.

Dengan inisiatif Callista mendatangi dua orang beastman serigala bawahan Do Sien yang sedang mengangkut banyak barang bawaan, untuk membantu mereka.

"Biar aku tolong," ucap Callista.

Dua serigala itu ragu ragu, dan saling menatap.

"Anda tak perlu melakukan ini," ucap salah satunya

"Aku tak masalah aku ini kuat loh,"

Serigala itu ragu ragu.

"Ka-kalau begitu, mohon bantuannya nenek,"

Callista yang hendak menerima sebuah tas di tangan serigala tersentak.

Namun tanpa menghapus senyuman dari wajahnya ia kembali melihat ke arah dua serigala jangkung itu.

"Ne-nenek?" Tanyanya bingung.

"Ah... Apa saya melakukan kesalahan? Ku dengar vampir itu takkan bisa menua dan umur mereka panjang jadi kukira anda lebih tua dari penampilan anda,"

The Lost Ending| Mairimashita Iruma-kun | (Ongoing)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang