Iruma pov
"ini benar benar gila"
Suara milik Callista memecah keheningan panjang sebelumnya ketika fokus membaca buku harian Alexandre.
Aku menutup buku itu dan melihat sampulnya baik baik.
Sebuah buku yang terbuat dari kulit berwarna coklat yang sudah cukup tua.
Isinya tentang fakta fakta yang membuat siapa pun tercengang.
Aku kemudian melirik kembali beberapa buku lain di dalam laci.
Krieeeet...
Tiba tiba terdengar suara pintu terbuka dan terlihat seorang maid yang masuk dengan alat alat rumah tangganya.
Ia melihat kami berdua di sana dan berteriak.
Aku secara refleks melihat ke arah jendela dan ke arah jam yang ada di meja belajar.
Saat itu sudah fajar dan matahari belum terbit, namun sudah waktunya bagi para pekerja untuk mulai bekerja, kami membaca diary itu sampai lupa waktu.
Karena keadaan ruangan itu gelap maid itu tak dapat melihat wajeah kami berdua yang tertutupi tudung jubah.
Aku mungkin bisa lolos karena aku adalah anak dari tuan rumah ini, namun lain halnya Callista yang masih orang asing di keluarga ini.
Ia pasti akan kena masalah besar.
Maid itu berlari keluar dan mencari penjaga, tanpa pikir panjang aku memasukan semua buku dan diary Alexadre ke dalam tasku dan menarik Calista untuk pergi.
Para ksatria dan penjaga datang dengan cepat membuat kami tak bisa berlari kemanapun.
Aku menarik Callista kembali ke dalam ruang kerja Duke dan memasuki kembali lorong rahasia.
Tak lupa aku kembali membenarkan posisi dari obor yang membuka jalan dari ruangan duke dan membuat jalan itu kembali tertutup.
"Ayo"
Kami berlari menuju jalan keluar, kini Callista yang memimpin jalan.
Kami kembali ke tempat semula di masion belakang, dan melompati dinding pagar mansion yang tinggi.
Karena tubuh vampir kami ini menjadi sangat mudah.
Ketika kami mendarat kami berada di dalam hutan yang ada di belakang mansion.
Hutan itu sangat lebat.
Kami mendengar suara ksatria dan penjaga dari kejauhan, kami pun lanjut berlari menjauh dari mansion.
Kami terus berlari dan berlari tanpa peduli arah.
Ksatria dengan kudanya dan sihir yang mereka rapalkan membuat kami hampir terkejar.
Kami berdua hampir terkejar, mereka semakin dekat.
Lalu tiba tiba ada tangan yang menyambar mulut kami dan menyeret kami masuk ke dalam sebuah gua.
Aku mencoba memberontak untuk melepaskan diri.
Namun suara yang familiar berbisik di telingaku.
"Sst, diamlah jika kalian ingin selamat"
Aku secara spontan menurutinya.
Beberapa saat kemudian para kavaleri dan ksatria penjaga yang mengejar melewati gua itu dan kami pun berhasil lolos.
Ketika suara kuda itu di rasa sudah menjauh, aku pun berbalik ke belakang untuk melihat orang yang ada di belakang itu.
Dan benar saja itu adalah Zenon.
KAMU SEDANG MEMBACA
The Lost Ending| Mairimashita Iruma-kun | (Ongoing)
FanfictionIdentitas iruma telah di ketahui semua orang, ia dikembalikan ke dunia manusia, namun fakta fakta tentang dirinya yang tak ia ketahui terkuak ke permukaan saat ia kembali ke alam manusia dan memutarbalikan kehidupannya 360 derajat. !Warning! -typo...