Bab 53 : Tadi malam....

90 9 0
                                    

Setelah berbincang dengan Xavier, iruma mendekati Callista.

"Hai" ucapnya sambil tersenyum.

Callista tersentak.

"Hai" jawabnya dengan senyuman canggung di wajahnya.

"Ku dengar kau datang ke kamar Xavi dan menyemangatinya atas namaku, terimakasih," ucap iruma tulus.

Callista tak membalasnya.

"Tapi aneh sekali..., Apa aku salah ingat? Kapan ya... Aku meminta tolong padamu,"

Wajah Callista tak berubah, tapi iruma menangkap matanya bergetar karena panik.

Sudut mulut iruma berkedut, ia menahan tawanya.

'ah... Ini seru sekali, sekarang aku mengerti kenapa Lead-kun sangat suka menggoda dan menjahili orang lain' batin iruma.

Callista yang pikirannya kalang kabut membuka mulutnya dengan ragu ragu.

"A-aku mengatakannya karena aku.... Benar, aku kesal melihat sikapnya, aku juga sudah berusaha menahannya tapi sepertinya aku mabuk saat itu dan mengatakan yang tidak tidak," ucapnya dengan percaya diri walau suaranya bergetar.

Mendengar hal itu iruma tersenyum.

"Benarkah? Aku akan mempercayaimu, kalau kau bukan orang yang berhasil mengalahkan dwarf dalam pesta minum"

Callista membuang mukanya.

'dasar tak mau jujur' batin iruma.

Mereka saling diam selama beberapa saat.

Iruma fokus melihat orang orang yang sedang mengobrol menunggu raja mengijinkan mereka masuk.

Bahkan ada dark elf di sana sebagai perwakilan ras dark elf.

Saat ini mereka sedang menunggu raja untuk memanggil mereka masuk untuk menemui sang shaman.

*Bagi yang gak tahu shaman itu sebutan dukun yang ada di korea.(kalo salah koreksi).

Callista yang ada di sebelahnya mencuri curi pandang pada iruma.

Iruma terlihat seperti biasa namun di matanya terlihat sangat kelelahan.

"Hei"

Callista memberanikan diri memulai percakapan.

Iruma menoleh untuk merespon lawan bicaranya itu.

"Aku mendengar dari Syil kalau terjadi sesuatu kemarin"

Iruma tersentak.

Memang ada yang terjadi kemarin.

.

.

.

Iruma kembali setelah mengobrol dengan raja.

Saat itu sudah sangat larut dan hanya bersinarkan cahaya bulan yang terang.

Iruma memasuki kamarnya seperti biasa.

Namun ia merasakan ada orang lain di kamarnya. Dan mendeteksi adanya bahaya.

Iruma berjalan dengan hati hati memasuki ruangannya.

Dan tiba tiba ada sekitar 5 assassin yang bersembunyi di kamarnya dan langsung menyerang iruma.

Karena semua senjata disita ketika di pintu gerbang iruma hanya membela diri menggunakan barang barang seadanya di ruangan itu.

The Lost Ending| Mairimashita Iruma-kun | (Ongoing)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang