Bab 44 : Tipe dari Cinta

84 11 15
                                    

Festival itu berjalan sangat meriah.

Mereka berpesta sepanjang malam dan iruma juga menyempatkan diri menerima permintaan anak anak dwarf untuk melanjutkan kisah yang sebelumnya belum selesai.

Callista memenangkan taruhan minum alkohol dengan para dwarf dan menerima julukan 'dewa alkohol'

Syil juga sangat bersenang senang, ia memenangkan banyak taruhan permainan kartu dan memenangkan banyak uang dan perhiasan.

Malam festival pun berlalu.

Pagi telah datang, iruma di berikan kamar istana dan tidur di sana.

Ketika ia membuka matanya, ia merasakan tubuhnya benar benar remuk.

Ia memang di beri kamar, tapi ada dua orang penyusup ikut masuk ke kamarnya.

Ya benar

Itu adalah Syil dan Callista yang kini tengah tertidur manis di kasurnya.

.

.

.
Awalnya begini...

Festival itu berakhir dini hari, dan iruma di berikan kamar oleh salah seorang pelayan di istana.

Ketika ia sudah mandi dan bersiap untuk tidur, dua orang ini mendobrak masuk dan mengoceh hal hal yang tak jelas sebelum akhirnya mereka tertidur di kasur miliknya.

Jadi ia tak punya pilihan lain selain tidur di sofa.

.

.

.

Iruma bangkit dan mendekati wanita wanita itu.

"Hei bangun, apa kalian puas tidur di kasurku?"

Mereka hanya menggeliat membuat iruma sedikit kesal.

"Hei!"

Tetap tak di gubris, akhirnya iruma kesal.

"bangun !"

"Uah!"

Bruk!

Iruma menarik seprai kasur itu dan membuat dua orang yang tidur dia atasnya terguling jatuh dari kasur.

Callista mengaduh merasakan rasa lantai yang membentur tubuhnya. Syil cukup beruntung karena ia menimpa tubuh Callista.

"Ma-maafkan aku nona"

Syil langsung bangkit.

"Aduuh"

Mereka berdua bangkit dan duduk, Callista mengusap punggungnya yang sakit.

Ketika mata mereka mulai jelas, hal pertama yang mereka lihat adalah iruma yang sedang berkacak pinggang dengan wajah dingin.

"Kalian sudah puas tidur?"

Tanpa di sadari Cal dan Syil duduk dengan posisi siap untuk di marahi.

Iruma hanya menghela nafas, mewajarkan kelakuan mereka karena tidak sadar.

"Ayo bersiap siap, kita harus pergi, sudah cukup lama kita tertahan di sini."

.

.

.
Di gerbang pintu masuk desa dwarf mereka berpamitan dengan semua orang.

Mereka di beri perbekalan untuk perjalanan dan bahkan barang barang dan peralatan kami telah di upgrade, terutama senjata kami.

Senjata mereka di ubah menjadi senjata dari batu sihir.

Pedang dan busur iruma pun begitu.

Batu sihir membuat senjata tak mudah hancur dan bahkan penggunaan sihir mereka nantinya akan menjadi lebih hemat.

The Lost Ending| Mairimashita Iruma-kun | (Ongoing)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang