The Lost Ending| Mairimashita Iruma-kun | (Ongoing)

Bab 7 : Rekan

Catatan penulis:
Hi....
Selamat sudah mencapai bab 7
Ceritanya mulai dari sini bakalan agak Dark jadi persiapkan diri kalian

Siap....
Ready......
Go.....

Happy reading!!!!

***

POV Yuki

Aku nyaris terlambat saat tes stamina, untungnya aku datang tepat pada waktunya. Tes stamina ini hanya di tes berlari sejauh 50km dan berenang sejauh 20 km.

Tes ini terasa mudah, tentu saja karena tuan Takumi melatihku lebih keras dari ini, bahkan sampai sampai aku merasa akan mati kapan saja, aku bersyukur karena hal itu...

Kini aku ada di tes fisik ke 2, tes pertarungan langsung..

Jika di lihat lihat banyak sekali petarung petarung yang kuat dan tak sedikit juga yang merupakan anggota clan tertentu. Itu membuatku sedikit gugup.

'... Jika kau merasa ragu itu berarti kau meragukan dirimu sendiri, karena itu ingatlah ini orang yang selamat di akhir akan selalu menang, lari bukan berarti pecundang dan gagal bukan berarti kau kalah,  selalu ingatlah itu'

Aku tiba tiba mengingat kata kata tuan Takumi dan itu membuatku merasa lebih tenang.

Kami di panggil ke depan panggung dan di suruh berbaris.

Kami melihat ada seseorang berpangkat tinggi berjalan ke tengah panggung, pria berambut biru gelap, mata berwarna biru terang, berperawakan tinggi dengan wajah tegas dengan tatapan tajam itu merupakan tuan muda dan komandan pasukan ksatria keluarga ini, Elderando Foreneta.

Jika dilihat dia berumur 19 tahun, tapi pengalamannya tak bisa di anggap remeh. Setelah melalui banyak ekspedisi dan banyak misi hingga ke luar benua sudah pasti dia merupakan orang yang sangat kuat.

Tanpa sadar aku memandang kagum bangsawan muda itu, dan pandanganku tak sengaja melihat sesuatu yang tak biasa.

Itu adalah Suzuki Guren. Dia berdiri tepat di belakang Tuan Muda Elderado. Itu berarti dia berpangkat tinggi, yang benar saja!!!! Ku harap aku tak melakukan sesuatu yang tidak sopan.

"Perhatian!" Teriak Guren.

Ia melihatku dan mengedipkan matanya sambil tersenyum, ini membuatku tertekan.

Tuan muda maju ke depan dan memberikan pidatonya. Ia bilang ia sendiri yang akan menyeleksi calon ksatria.

"....aku mengharapkan yang terbaik, semoga kalian bisa sportif" ucap tual Elderado.

.

.

.

.

Seleksi pun di mulai, tuan Elderado mengeluarkan pedangnya di tengah arena dan memanggil nama peserta satu persatu.

Peserta pertama, ia tinggi dengan badan yang kekar dia merupakan pasukan tentara bayaran sebelum di seleksi ke sini, namanya Josh.

Josh menggunakan pedang besar. Itu cocok dengan badannya yang besar.

Josh maju tanpa ragu ragu, namun seperti yang di harapkan tuan muda dapat menangkisnya dengan mudah. Serangan kedua dilancarkan , serangannya sangat mulus seperti yang diharapkan dari mantan tentara bayaran.