Bab 15 : Penculikan

289 34 3
                                    

Catatan penulis:
Terimakasih yang udh vote dan baca chapter sebelumnya....
!Warning!
Di bab ini akan ada adegan kekerasan, pembunuhan, dan semacamnya...
Pastikan anda tak memiliki trauma, phobia atau semacamnya untuk kenyamanan bersama...
Terimakasih
***

Ketika mereka samua memasuki mansion, iruma mengagumi interiornya yang sangat mewah. Membuat iruma terkagum kagum bahkan tanpa sadar mengeluarkan kata 'wow'.

"Indah kan?" Tanya Antego.

Iruma mengangguk.

"Ibuku yang mendesainnya,"

'ibu? Berarti bibi Rossa?'

Iruma memikirkan bagaimana kiranya bibinya itu. Ia dengar bahwa ia orang yang tegas tapi lembut secara bersamaan itu membuatnya penasaran.

"Ah itu dia"

Mendengar hal itu iruma secara refleks melihat ke arah yang di tunjuk oleh Antego, terlihat seorang wanita berpakaian serba hitam turun dari tangga.

Ia sangat menawan, rambut merah menawannya tertiup angin tatkala ia turun dari tangga.

"Kalian sudah sampai" ucap nya.

"Kami sampai nyonya" ucap Guren sambil membungkuk hormat bersamaan dengan Yuki.

Rossa tersenyum, pandangannya teralihkan pada iruma yang tengah menatapnya.

"Kau pasti iruma" ucapnya sambil tersenyum ramah.

"A... Halo mmm"

Iruma tengah memikirkan panggilan yang pas baginya. Menyadari hal itu Rossa tersenyum.

"Panggil aku bibi Rossa,"

Mendengar hal itu iruma kembali tersenyum cerah.

"Ah... Senang bertemu denganmu bibi Rossa,"

Mendengar iruma memanggil namanya Rossa pun tersenyum senang.

"Kau benar benar mirip dengan ibumu,"

Mendengar hal itu iruma menjadi penasaran, sebenarnya orang yang bagaimana ibunya itu.

"Anu-"

BRAK...

omongan iruma terpotong karena suara bantingan pintu yang sangat keras, pandangan semua orang beralih pada seseorang yang berpakaian seperti butler itu.

Ia berjalan cepat mendekati kami dengan mata perak yang nampak tegas dan tajam, berjalan penuh percaya diri.

"Nyonya, semua orang sudah menunggu,"

"Begitu kah?"

Semua orang kini memandang Rossa.

"Maafkan aku semua, kamar kalian sudah di siapkan, Null akan mengantar kalian ke kamar, silahkan beristirahat.

Rossa pun pergi, pelayan bernama Null itu menunduk ketika Rossa pergi menuju ke ruang rapat.

Null pun berdiri tegak lagi dan mengalihkan pandangannya pada Iruma dan yang lain.

"Lewat sini tuan tuan"

Null menunjukan jalannya, ia tepat di depan untuk menunjukkan arah menuju ke kamar masing masing.



The Lost Ending| Mairimashita Iruma-kun | (Ongoing)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang