Bab 46 : saudara

97 11 3
                                    

Waktu pun telah berlalu...

Mereka membangun perkemahan setelah matahari terbenam.

Callista, Syil, dan Bernadin membantu ksatria lain untuk membangun tenda, sedangkan iruma berbincang bincang dengan Elderado dan saling bertukar informasi.

Ia menceritakan semua hal yang terjadi di istana raja dan memberikan berbagai informasi yang ia dapat dari diary Alexadre

"Begitu ya, sudah ku duga, mereka sudah gila," ucap Elderado dengan wajah jijik.

Iruma hanya terdiam, mendengar tanggapan itu karena ia tak tahu harus bereaksi seperti apa.

"Iruma, jika memang benar Alex dikendalikan maka tak akan memakan waktu lama sampai mereka menemukanmu,"

"Karena itu aku harus segera pergi... Ke dunia manusia,"

"Apa kau ingin meminta bantuan dari bangsawan bangsawan yang telah di buang itu?"

Iruma terkejut, ia tak percaya bahwa Elderado dapat mengatakan hal sekejam itu pada orang yang benasib sama dengannya.

"Jangan buat wajah seperti itu, aku mengatakan hal itu karena aku bisa tahu keadaan mereka bahkan tanpa harus melihat wajah mereka sendiri,"

"Keadaan seperti apa?"

Elderado terdiam sesaat dan membuat ekspresi dingin dan serius.

"Mereka ketakutan"

Iruma terkejut dengan apa yang di katakan pamannya itu.

"Ketakutan?"

"Mereka takut atas eksistensi besar yang ada di hadapan mereka setelah mereka jatuh sekali, mereka takkan memiliki keberanian lebih jika tak ada pemicu yang dapat membuat mereka berubah pikiran"

'singkatnya...trauma, ya' batin iruma

Sekarang iruma tengah berada dalam dilema yang besar, karena jika bukan mereka bangsawan yang telah di tinggalkan siapa yang bisa ia ajak kerja sama?

"Ada satu jalan?"

"Apa itu?"

"Kau bisa menyatukan kekuatan dengan ras lain, bukankah kau sudah melakukannya sekali?"

Pandangan Elderado terfokus pada Bernadin yang tengah memberi saran tentang senjata pada ksatria bawahan Elderado.

"Tentunya itu bukan hal yang mudah, karena setiap ras punya ego yang bertentangan, seperti misalnya dwarf dan elf, mereka selalu bertentangan bahkan sejak pemerintahan Yang mulia Raja gustav dan sekarang di perparah dengan kekacauan di benua Lunaria, masih untung mereka belum menyatakan perang satu sama lain"

Iruma mengangguk mengerti.

Elderado menatap keponakannya itu, ini pertama kali ia bertemu dengannya namun ia tak bisa mengobrol seperti seorang keponakan dan paman karena keadaan, hal itu membuatnya menyesal.

Elderado melangkah dan menepuk pundak iruma guna memberikan semangat.

"Tapi, aku tahu kau bisa, karena kau putra 'mereka' "

Setelah mengatakan itu Elderado pergi ke arah Josh dan Sein yang tengah berbicara dengan Bernadin untuk konsultasi masalah senjata.

Iruma terdiam sesaat, lalu ia melihat adiknya Xavier tengah duduk di hadapan api unggun sendirian dengan semangkuk sup di tangannya yang sudah dingin.

'anak itu melamun' batin iruma.

Karena ia tak punya pekerjaan lain, ia langsung saja mendekati Xavier.

"Kenapa ku tidak makan?" Tanya iruma.

Karena iruma yang muncul tiba tiba, hal itu membuat Xaviera terkejut dan nyaris melompat.

The Lost Ending| Mairimashita Iruma-kun | (Ongoing)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang